Semarak Kemerdekaan Bersama Road Show Mobile Qur’an

Perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia tahun ini terasa berbeda bagi ratusan siswa di Probolinggo dan Bangil, Jawa Timur. Bukan sekadar mengikuti upacara bendera, mereka mendapat pengalaman spiritual yang berkesan melalui Road Show Mobile Qur’an (MoQu) Spesial Kemerdekaan yang digelar pada 19–20 Agustus 2025. Kegiatan ini menghadirkan suasana syiar Islam yang dikemas kreatif, penuh inspirasi, dan relevan dengan kehidupan generasi muda.

MoQu, yang digagas PPPA Daarul Qur’an, mengusung konsep dakwah modern dengan memanfaatkan kendaraan yang dimodifikasi khusus sebagai sarana penyampaian pesan-pesan Qur’ani. Di dalamnya, tayangan audio visual menggugah hati para peserta—menampilkan keagungan Allah SWT, keindahan Al-Qur’an, hingga pesan berbakti kepada orang tua. Tak hanya tontonan, tetapi juga tuntunan yang mengajak mereka untuk bermuhasabah, 
menumbuhkan rasa syukur, dan memperkuat nilai-nilai akhlak.

Antusiasme para siswa terlihat sejak awal acara. Mereka duduk tertib, menyimak setiap tayangan, hingga larut dalam suasana haru saat sesi muhasabah. Kehadiran Kak Toyib sebagai pemandu interaktif menambah semarak kegiatan. Dengan gaya komunikasinya yang hangat dan dekat dengan dunia remaja, Kak Toyib berhasil membuat peserta aktif bertanya, berdiskusi, bahkan berbagi pengalaman hidup. Nuansa keakraban itu menjadikan kegiatan MoQu bukan hanya sekadar ceramah, tetapi ruang belajar yang menyenangkan.

Momentum kemerdekaan menjadi relevan ketika MoQu mengaitkan nilai perjuangan pahlawan dengan semangat mencintai Al-Qur’an. Jika para pahlawan dahulu berjuang dengan darah dan air mata, maka generasi muda hari ini diajak berjuang dengan iman, ilmu, dan akhlak. Pesan itu mengakar kuat di benak peserta: mencintai Al-Qur’an adalah salah satu bentuk nyata mencintai negeri. Syiar ini pun sejalan dengan upaya membangun generasi Qur’ani yang siap menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri.

Melalui Road Show Spesial Kemerdekaan, MoQu membuktikan bahwa dakwah bisa dikemas secara kreatif, edukatif, dan menyentuh hati. Kegiatan ini bukan hanya memperkuat kecintaan siswa pada Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan nilai kebangsaan dan kepedulian sosial. Syiar cinta Al-Qur’an yang bergema dari Probolinggo dan Bangil menjadi simbol bahwa generasi muda Indonesia mampu menjadi generasi tangguh: mencintai agamanya, menghargai perjuangan bangsanya, dan siap mengisi kemerdekaan dengan karya terbaik.