Self Love Bukan Hal yang Egois: Belajar Mencintai Diri dengan Bijak

Self love bukan tentang memanjakan diri. Bukan tentang narsisme atau menutup diri. Tapi tentang mengenali nilai diri, merawatnya, dan menyerahkannya hanya pada Allah

Self Love Bukan Hal yang Egois: Belajar Mencintai Diri dengan Bijak

Di tengah dunia yang menuntut kesempurnaan, banyak orang kehilangan jati diri. Terjebak dalam standar sosial, lupa bagaimana mencintai dirinya sendiri. Padahal, dalam Islam, mencintai diri sendiri—self love—bukanlah bentuk egoisme, melainkan bentuk syukur dan amanah.

Self love bukan berarti mengutamakan diri dan mengabaikan orang lain. Self love adalah menghargai diri sebagai ciptaan Allah SWT, merawatnya secara fisik, mental, dan spiritual, serta tidak merendahkan diri di hadapan manusia maupun diri sendiri.

“Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.”
(HR. Bukhari)

Artinya, menjaga diri, istirahat, makan bergizi, menjauh dari stres, dan memelihara hati dari kebencian adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai hamba.

Self Love Itu Ibadah maksudnya cinta diri dalam koridor syariat adalah bentuk penghargaan atas ciptaan Allah. Jika kita tidak bisa mencintai diri sendiri, bagaimana mungkin kita bisa tulus mencintai orang lain?

"La yukminu ahadukum hatta yuhibba li akhihi maa yuhibbu linafsihi."
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, kita perlu tahu dulu bagaimana cara mencintai diri—dengan sehat dan ridha—sebelum mampu memberi cinta yang berkah.

Self love bukan tentang memanjakan diri. Bukan tentang narsisme atau menutup diri. Tapi tentang mengenali nilai diri, merawatnya, dan menyerahkannya hanya pada Allah.Cintailah dirimu bukan karena kamu sempurna, tapi karena kamu sedang dalam perjalanan menuju-Nya.

Jangan merasa bersalah karena ingin tenang, bahagia, atau sembuh. Itu semua juga bagian dari ibadah.