Sebagaimana Ustadz Yusuf bernostalgia, warga Malang pun terobati rasa rindunya terhadap Ustadz yang kini sudah jauh lebih populer dibanding waktu kali pertama berdakwah di Kota Apel. Sebagai tuan rumah, tentu saja Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Hj. Heri Pudji Utami, merasa gembira dan sangat terhormat menyambut kehadiran tamunya yang istimewa. Sebab, selama ini sungguh tidak mudah menghadirkan Ustadz Yusuf Mansur lengkap dengan keluarga dan jajaran pimpinan Yayasan Daarul Qur’an Nusantara serta PPPA Daqu. Berbeda dengan biasanya, pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh, Tangerang itu tidak mengenakan baju koko dan sarung. Tapi mengenakan pakaian olahraga dengan jaket MU, paduan warna hitam dan merah.
Dalam nasehatnya, Ustadz Yusuf yang tampil santai dengan busana olaraga dan jaket Manchester United, mengajak warga Malang untuk terus menggiatkan olahraga. Menurutnya, olahraga adalah salah satu dari dua resep yang dapat menghilangkan kesusahan selain agama. ‘’Kesusahan dan kesulitan hidup itu mah biasa. Jangan dijadikan fokus perhatian. Fokuskan perhatian hanya kepada Allah Yang Maha Pengurai masalah.
Insya Allah dengan dzikir, ibadah, dan doa serta ikhtiar riyadhoh, kesulitan hidup betapapun besarnya akan terasa jadi kecil,’’ tutur Ustadz. ’’Sekarang bukan waktunya untuk memikirkan kesusahan. Alihkan perhatian dan fokus kepada Allah semata Insya Allah segala kesulitan akan dihilangkan oleh Allah,’’ tegasnya. Dalam hitungan 10, Ustadz Yusuf kemudian melelang amal sedekah produktif melalui PPPA Daqu.
Ribuan warga Malang yang semula duduk, langsung berdiri dan menyatakan kesiapannya untuk mendonasikan hartanya. Awalnya, Ustadz Yusuf melelang amal sedekah produktif senilai Rp 500 ribu. Tidak cash, tapi dicicil setiap bulan Rp 20 ribu.
Masyarakat pun antusias menyambutnya. ’’Masya Allah, mudah-mudahan amal Bapak Ibu semuanya dicatat sebagai amalan yang baik,’’ Ustadz mendoakan. Tak lupa, Ustadz Yusuf Mansur mengajak warga Malang untuk menghafal Al-Quran, dengan metode one day one ayat. Satu hari satu ayat, agar lebih mudah dalam menghafal dan tidak memberatkan. ’’Kalau satu hari satu ayat, satu bulan sudah hafal 30 ayat. Seperti anak-anak saya, saya mulai ajarkan untuk menghafal sejak dini. Ini bukan karena bapaknya Ustadz Yusuf Mansur, tapi karena berharap mereka dapat hafal Al Qur’an,’’ Ustadz memberi contoh.
Sebelum acara diakhiri dengan do’a, panitia mengadakan undian doorprize. Sriyanti (37), warga Jalan Bandulan, bersyukur mendapatkan hadiah utama berupa sepeda motor Suzuki Shogun F1 gres. ’’Alhamdulillah, saya tidak menyangka.
Ini benar-benar buah dari sedekah yang selalu diajarkan Ustadz Yusuf Mansur,’’ ujar Sriyanti yang rajin bersedekah. (abi)