Cox Bazar - Gelombang pengungsi Rohingnya yang masuk ke Perbatasan Bangladesh - Myanmar sudah mencapai jutaan jiwa. Pemerintah Bangladesh menyediakan lahan-lahan di banyak perbukitan untuk tempat tinggal para pengungsi.
Beberapa lokasi perbukitan yang baru di buka berada di Modorchara, Kutupalang. Di camp baru ini PPPA Daarul Quran membangun 100 unit hunian di dua perbukitan yang akan diseting jadi Kampung Quran.
"Tahap awal 100 hunian. Itu masih jauh dari cukup. Data dari tim PPPA di lokasi, untuk dua perbukitan yang kita kelola jadi Kampung Quran perlu lebih 500 hunian", terang Tarmizi Ashidiq, Direktur Eksekutif PPPA.
"Selain hunian, di lokasi juga kita bangun mesjid dan Madrasah. Satu bukit satu mesjid karena huniannya yang sangat padat", tandas Tarmizi.
Adapun konsep Kampung Quran Modorchara ini secara fisik dibangun hunian, mesjid, Madrasah sebagai pusat pendidikan tahfidzul quran.
"Ada tiga hal melalui program kampung Quran Modorchara ini yang ingin kami capai. Pertama berbasis tahfidzul quran, anak-anak dan generasi baru Rohingnya dididik punya kemampuan hafidz quran meski dalam pengungsian. Kedua, kemampuan untuk berbicara di depan publik. Mereka kita edukasi bagaimana bisa berbicara dan diplomasi dalam bahasa Arab dan Inggris, agar bisa memperjuangkan kaumnya dalam pergaulan internasional. Dan ketiga, kemampuan untuk menulis. Dengan mampu menulis mereka bisa berkisah tentang diri mereka pada dunia agar bisa mengisi informasi di dunia digital maupun media cetak tentang hak-hak mereka sebagai manusia yang punya hak azasi untuk hidup dan tinggal di muka bumi ini", papar Tarmizi.
Membantu Rohingnya pada akhirnya bukan sekadar membantu charity saja. Tapi membekali mereka dengan pendidikan dan kompetensi untuk bisa tampil di pergaulan internasional sudah jadi keniscayaan.
"Namun ini program jangka panjang. Semoga kami bersama masyarakat yang terlibat dalam program kemanusiaan Daarul Quran, punya andil kebajikan membantu etnis Rohingnya untuk terbebas dari pengusiran dan penderitaan yang tidak berujung", pungkas Tarmizi.
Sampai hari ini tim kemanusiaan masih berada di lokasi pengungsian untuk program medis keliling dan pembangunan hunian, mesjid dan Madrasah di Camp baru Modorchara, Kutu Palang.
Berita lainnya
22 July 2019
Keutamaan Surat Al-Fatihah
22 July 2019