Jembatan kehidupan Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sudah hampir rampung sejak dibangun pada Agustus lalu. Warga yang telah menanti selama 100 tahun untuk memiliki jembatan kokoh sudah tak sabar menggunakan jembatan baru.
“Alhamdulillah, proses pengecoran jembatan kehidupan Parung Panjang berjalan lancar. Ini adalah proses akhir dari rangakaian pekerjaan jembatan. InsyaAllah, dua pekan lagi jembatan bisa digunakan masyakarat,” ujar General Manager Program PPPA Daarul Qur’an, Jahidin Jay.
Sebelum dibangun PPPA Daarul Qur’an dan PayTren, jembatan kehidupan Parung Panjang yang terletak di atas sungai Cimanceuri hanya dibangun menggunakan bambu seadanya. Jembatan ini hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki dan kendaraan bermotor. Itu pun harus bergantian.
Padahal jembatan Parung Panjang adalah satu-satunya akses utama keluar kampung. Namun warga harus membangun kembali jembatan setiap tahunnya dengan patungan seikhlasnya lantaran jembatan yang hanya terbuat dari bambu selalu roboh dan hanyut jika musim hujan tiba.
Masyarakat Desa Jagabita yang berjumlah sekitar 270 Kepala Keluarga (KK) kebanyakan hanya lulusan SD dan bekerja serabutan. Karenanya pembangunan jembatan diharapkan mampu menyelesaikan ketimpangan ekonomi, sosial dan pendidikan di desa ini.
“Warga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari para donatur PPPA dan PayTren, sebentar lagi mereka bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari baik sekolah, bercocok tanam mengangkut hasil tani. Warga kini bisa berlalu lalang dengan lancar tanpa khawatir jembatan hanyut,” ucap Jahidin.