Layanan Ambulans PPPA Daarul Qur'an Bogor terus berikhtiar memfasilitasi masyarakat. Sabtu (11/11) lalu, layanan ini mendapat panggilan untuk menjemput pasien di Perumahan Islamic Village Karawaci Tangerang dengan tujuan akhir menuju kawasan Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
Tim akhirnya sampai di rumah yang nampak sederhana. Namun, ada satu yang menyita perhatian. Sebuah piagam menggantung di salah satu dinding kamar, di sebelahnya ada foto Presiden kedua RI Soeharto sedang menyalami seorang pria paruh baya.
Di bawah foto tersebut tertulis, "Bapak Presiden Soeharto didampingi Ibu Menteri Sosial dan Bapak Gubernur KDH Tk I Lampung saat menyerahkan tanda penghargaan kepada Ketua Karang Taruna Pertama di Indonesia, Bapak Gozali," tertera tanggal 23 September 1996.
Tak disangka, lelaki tua yang akan diantar tim PPPA Daarul Qur'an Bogor untuk menjalani terapi dan pengobatan adalah pendiri organisasi Karang Taruna pertama di Indonesia pada 1960 lalu. Gozali namanya, ia tak lagi muda dan tak se-energik dulu, usianya kini sudah 88 tahun.
Serangan stroke sejak dua tahun lalu membuat pria lulusan Pesantren Tebu Ireng Jombang Jawa Timur ini hanya dapat terdiam di tempat tidur. Gozali tak dapat lagi menjalankan ibadah yang sudah ia rutinkan sejak remaja seperti Puasa Daud, Qiyamul Lail, mandi sebelum fajar, Dhuha dan tilawah.
Kini, Gozali hanya sesekali bisa mengikuti bacaan ketika ada yang menjenguk dan membacakan Surat Yasin. Tubuhnya saat ini hanya tinggal tulang berbungkus kulit keriput. Fisioterapis terjadwal berkunjung mengobati luka-luka decubitus di bagian punggungnya akibat terlalu lama terbaring.
Mungkin tak banyak lagi yang mengenali Gozali di masa tuanya meski Karang Taruna kini menjadi salah satu ormas terbesar dan tersebar di setiap jengkal wilayah NKRI. Tapi bisa jadi, namanya ramai dibicarakan para penghuni langit. Sebelum berpamitan, salah satu tim menuntunnya membaca Surat Yasin dan memberikannya mushaf Alqur'an. Doa untuk Gozali atas jasa dan jerih payahnya, menjadi ladang pahala baginya.