Nabilla Daeng Manaik (15) gadis belia asal Ternate ini begitu yakin dirinya bisa menjelajahi dunia dengan menjadi seorang penghafal Qur’an. Hal itu yang memotivasinya menghafal 24 juz dalam waktu kurang lebih satu tahun di Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Takhassus Bangun Reksa, Ciledug, Tangerang.
Daeng sapaan akrabnya, terinspirasi dengan prestasi para hafizh cilik dan Wirda Mansur yang tak lain adalah putri sulung Ustad Yusuf Mansur bisa keliling dunia dengan hanya bermodalkan hafalan Alqur'an. Hal tersebut mendorongnya mencari beasiswa Alqur'an.
Maklum, orangtua Daeng di kampung bekerja sebagai pedagang serabutan yang hasilnya hanya bisa digunakan untuk menyambung hidup sehari-hari. Ikhtiar Daeng pun membuahkan hasil, ia menjadi salah satu santri Takhassus PPPA Daarul Qur'an.
Daeng diusianya yang masih belia semestinya menikmati masa-masa remaja zaman now. Tapi, demi meraih cita-cita ia memilih mondok dan rela berpisah sementara dengan orangtua dan keluarganya di Ternate, Maluku Utara. "Daeng enggak mau sia-siakan kesempatan. Daeng punya target selesai hafalan 30 juz tahun ini," ujarnya.
Setelah menyelesaikan hafalan, negara yang menjadi tujuan pertama Daeng adalah Mesir. Ia ingin kuliah dan belajar tafsir untuk memperdalam ilmu Alqur'an yang dimilikinya. Setelah itu, ia akan kembali ke kampung halaman untuk berdakwah lalu berjelajah ke berbagai negara mendawamkan Alqur'an.
Mimpi dan cita-cita tinggi Daeng juga menjadi mimpi ribuan santri Qur'an lainnya yang mendorong PPPA Daarul Qur'an menjaring sebanyak mungkin bibit-bibit calon hafizh untuk mewujudkan cita-cita yang lebih besar yakni membangun dunia dengan Alqur'an.