Musim hujan di kamp-kamp pengungsian Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh mulai tiba. Tinggal di bangunan yang hanya beralas tanah, berdinding terpal dan beratap plastik membuat ratusan ribu pengungsi dihinggapi rasa dingin yang menusuk hingga ke tulang.
Apa lagi, kebanyakan dari pengungsi tak memiliki banyak baju dan pakaian mereka pun kurang dari kata layak. Sebab, tak ada barang yang cukup banyak untuk dibawa saat berjalan ratusan kilometer dari Rakhine menuju kamp-kamp pengungsian di Cox's Bazar.
Para lelaki dan anak-anak lebih sering menggunakan kaos oblong dan sarung pun untuk mereka ibadah, sementara para ibu menggunakan gamis dan jilbab seadanya. Hanya itu yang masih tersisa, kadang digunakan selama tiga sampai empat hari.
Kondisi tersebut menggerakkan tim kemanusiaan PPPA Daarul Qur'an membagikan seribu sarung di Tangkali Camp, Cox's Bazar, Bangladesh. "Ungkapan rasa syukur dari para pengungsi, setelah ribuan sandal kini ribuan sarung mereka terima. Perlahan kebutuhan mereka diganti, mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat buat mereka," ujar Koordinator Tim Kemanusiaan untuk Rohingya, Didi Kurniawan.
Kepedulian untuk pengungsi Rohingya di Cox's Bazar masih mengalir melalui pundi-pundi penghimpunan PPPA Daarul Qur'an, amanah tersebut langsung disalurkan oleh tim kemanusiaan yang bertugas di lokasi. Semoga ungkapan syukur dan terima kasih dari para pengungsi menjadi jutaan keberkahan bagi para donatur, Aamiin.