Di rumah sederhana milik orangtua, Cucu Suanda dan Neneng Rahmawati sudah hampir 20 tahun mendakwahkan Alqur'an. Bukan perjalanan yang mudah bagi pasangan suami istri ini mengajak masyarakat lingkungannya untuk mengaji dan mempelajari ilmu-ilmu Islam.
Apa lagi kampung mereka yang terletak di Cigugur Tengah, Cimahi, Jawa Barat dikenal dengan kampung perjudian. Begitu banyak warga muslim yang tak pernah salat lima waktu, masyarakatnya jauh dari aktifitas ibadah. Minum-minuman keras menjadi sepaket saat perjudian.
"Perjudian seakan menjadi hal yang lumrah di kampung ini. Karena itu saya bersama istri dan orangtua ingin sekali merubah lingkungan dan masyarakat di sini menjadi lebih baik dan mengenal Islam," ujar Cucu dengan logat khas sundanya.
Kerja keras pasangan pendakwah ini selama hampir 20 tahun pun membuahkan hasil. Meski diterpa berbagai macam fitnah, disangka aliran sesat, sampai tak ada lagi santri yang datang, kini halaqah sederhana Cucu sudah menjadi Madrasah Diniyah (MD) Al Hikmah yang punya kurikulum sendiri dalam setiap kegiatannya.
Sudah ada ratusan santri yang mengaji di tempatnya, namun Cucu dan Neneng tak pernah mematok biaya dari orangtua santri maupun jemaahnya. MD Al Hikmah berdiri sederhana di rumah orangtua Cucu yang terletak di gang-gang sempit perkampungan.
Melalui program Simpatik Guru, PPPA Daarul Qur'an memberikan apresiasi berupa dukungan materi dan pembinaan kepada Cucu serta ribuan pejuang dakwah Alqur’an di pelosok negeri dari amanah sedekah. Mudah-mudahan pahala perjalanan dakwah mereka menjadi berkah untuk kita. Aamiin.