Mendapat pendidikan yang layak adalah hak setiap anak bangsa tak peduli darimana latar belakangnya. Sayangnya, tidak setiap anak bisa memperoleh pendidikan yang layak. Ketimpangan-ketimpangan itu masih terlihat di negara ini.
Rifqi Rafsanjani (17) adalah seorang anak kuli bangunan, ayahnya bekerja serabutan. Meski hidup dalam kekurangan, Rifqi sapaan akrabnya cukup gigih untuk bisa melanjutkan sekolah. Nampaknya, nasib ingin dirubahnya.
Kegigihan itu mengantarnya mendapat beasiswa tahfizh Qur'an setara Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pesantren Takhasus Cinagara milik PPPA Daarul Qur'an yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Rifqi ingin menjadi seorang hafizh Qur'an 30 juz untuk membahagiakan kedua orangtua.
"Awalnya tidak mudah karena ada seleksi hafalan, waktu itu hafalan Rifqi masih sedikit. Tapi karena ingat Rifqi mau membahagiakan orang tua dan jadi seorang hafizh, Alhamdulillah akhirnya hafal juz 30," kenang Rifqi dengan logat jawanya.
Rifqi percaya dengan menjadi penghafal Alqur'an, Allah akan memudahkan dan mengabulkan mimpi-mimpinya seperti kuliah di Turki dan mendapat pekerjaan. Ia juga ingin mengabdi di kampung halamannya di Probolinggo, Jawa Timur.
Rifqi yang merupakan anak tunggal, awalnya berat meninggalkan kedua orangtuanya di Probolinggo. Namun demi meraih cita-cita, ia pun akhirnya rela untuk jauh dari keluarganya. Menurutnya, untuk meraih sukses memang butuh perjuangan dan pengorbanan.
Pesantren Takhassus lahir untuk mewujudkan cita-cita PPPA Daarul Qur'an mencetak para pemimpin masa depan yang hafal Qur'an. Pondok ini memang dipersembahkan untuk anak-anak berprestasi seperti Rifqi yang punya keinginan besar menghafal Qur'an namun terkendala biaya bila harus belajar di sekolah berbayar.
PPPA Daarul Qur'an berupaya hadir dengan memberikan fasilitas beasiswa untuk mereka, anak-anak yang kurang beruntung tersebut. Kini, sudah 209 santri tingkat SMP dan SMA yang tengah menimba ilmu, menghafal Qur'an dan dilatih untuk jadi seorang pendakwah.‎ Para santri dibina 23 pengasuh yang tersebar di enam Pesantren Takhassus.
Dukungan dengan sedekah atau menjadi orangtua asuh santri-santri Qur'an akan mencetak sebanyak mungkin generasi bangsa calon pemimpin yang hafal Alqur'an, insyaAllah.