"Krisis kepemimpinan" mungkin hal ini sudah dirasakan sejak lama oleh kebanyakan orang setelah melihat kondisi Indonesia yang tak hanya terpuruk dalam segi ekonomi tapi juga sosial, politik, pendidikan dan pembangunan infrastruktur. Mereka yang diharapkan mampu menyejahterakan rakyat malah korupsi, memperkaya diri sendiri dan mengambil kebijakan di atas ketimpangan serta ketidakadilan.
Beasiswa Tahfizh Qur'an (BTQ) for Leaders merupakan salah satu ikhtiar PPPA Daarul Qur'an mengatasi krisis kepemimpinan yang saat ini terpampang nyata. Pemimpin berkarakter Qur'ani diharapkan mampu memiliki kredibilitas, integritas, kejujuran, kebijaksanaan, pengorbanan, kesederhanaan, dedikasi dan ketahanan berjuang.
Guna menggali potensi lahirnya calon pemimpin berkarakter para peserta BTQ for Leaders, PPPA Daarul Qur'an menggelar pembinaan untuk peserta angkatan 2016 dan 2017 di sejumlah kota se-Nusantara yakni Jakarta, Semarang, Surabaya, Malang dan Makassar minggu lalu. Seluruh kader yang merupakan penghafal Alqur’an dari 24 perguruan tinggi negeri (PTN) dan telah mendapat beasiswa BTQ, ikut dalam gelaran orientasi kepemimpinan ini.
Poin-poin penting disampaikan salah satu pembicara yakni Sunaryo Adhiyatmoko yang merupakan pegiat kemanusiaan. Seorang pemimpin kata dia, harus bergerak dari akar rumput. Sebab akar rumput tak pernah mengeluh meski berada di bawah, tersembunyi, tak pernah dilihat ataupun terlihat. Dengan kuat, cakarnya menghujam ke bumi. Ia tak pernah bosan meyangga batang-batang pepohonan.
Akar rumput lanjut Sunaryo, juga tak pernah berhenti mengajarkan hakikat keikhlasan sejati. Sebab tak perlu dilihat dan dipuji, ia terus melakukan tugasnya. "Maka begitulah pemimpin, yang diharapkan dari akar rumput itu sendiri adalah pemimpin yang tak hanya mampu memimpin rakyat tapi harus menahan terpaan masalah. Jika tidak begitu, kepemimpinannya akan kacau balau," ujarnya di hadapan para peserta BTQ wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah yang digelar di Universitas Negeri Semarang.
Ia berpesan, selain memiliki karakter Qur'ani dan bergerak seperti akar rumput, seluruh kader BTQ for Leaders harus memiliki jiwa yang maju dan tangguh. Menurutnya, hal tersebut akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar dan terus maju menuju peradaban. Para peserta tutur Sunaryo, juga harus berjuang dalam kerendahan hati dan menjaga hubungan baik dengan Allah SWT.
"Leaders" yang diharapkan PPPA Daarul Qur'an dari program BTQ for Leaders adalah melahirkan pemimpin berjiwa Qur'ani dan memiliki karakter kepemimpinan sesuai tuntunan Alqur’an. Sehingga ke depan, Indonesia tak lagi mengalami krisis kepemimpinan karena merekalah, para penghafal Qur'an berkarakter yang nantinya mengisi pos-pos kepemimpinan di negeri ini. InsyaAllah.
