Bulan Ramdan memasuki babak pertengahan bahkan menjelang akhir. Tak jarang tradisi bagi-bagi sembako, parsel ataupun bingkisan untuk anak yatim dan dhuafa gemar terlihat di bulan ini.
Begitupun yang dilakukanUniversitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta Baarat, Selasa (13/6). Acara santunan anak yatim, tausiyah dan buka puasa bersama Binus dilaksanakan dengan mengundang sekitar 30 anak yatim dari Yayasan AlAbrar, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat beserta PPPA Daarul Qur'an sebagai pengisi tausiyah.
Acara yang bertempat di Gedung Binus ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Alqur'an oleh UstadAmmar Ma'fur. Ia mendawamkan surah ArRahman ayat 1-13.Alhamdulillah, jajaran Direksi Binus seperti Bernard Gunawan selaku CEO Binus, Firdaus Alamsyah sebagai Dekan Binus Business School dan lain sebagainya hadir di tengah-tengah jamaah.
Dalam sambutannya, Firdaus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat di acara, mulai dari panitia, Yayasan AlAbrar hingga PPPA Daarul Qur'an.
Sebelum acara inti, yakni tausiyah yang disampaikan Assatizh dari Daarul Qur'an, terlebih dahulu diselingi penyerahan secara sombolis parsel dan bingkisan kepada Pembina Yayasan AlAbrar. Tak selang lama, Ustad Ulin Nuha pun mengisi kajian Spirit of Ramadan (SOR) di sesi akhir menjelang berbuka puasa.
Dengan tema “Indahnya Kebersamaan dalam Keberagaman”, ia petik sebuah hadits yang berbunyi, “Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Ar Rahman (Allah). “Maka sayangilah penduduk bumi niscaya yang di atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Abu Dawud, dinyatakan sahih oleh Al Albani).
"Indahnya jika masyarakat Indonesia saling berjabat tangan, berpegang tangan, bersatu demi kemajuan bersama," tuturnya.
Maka, imbuh ia, niscaya tidak ada perselisihan hingga perpecahan yang melanda bangsa ini. Karena seyogyanya kita semua adalah saudara.Terakhir, Ustad Ulin Nuhamenutup kajian dengan doa berbuka puasa, mengingat waktu berbuka puasa yang telah tiba. Segenap jemaah yang hadir pun bergegas menyantap makanan berbuka puasa.