Deles (5/5) - Hujan deras terus menerus mengguyur Dusun Deles hingga mengakibatkan longsor. Menurut Sujati (50), kejadian ini baru pertama kali di dusun mereka. “Sempat dulu waktu saya masih kecil usia 10 tahunan itu terjadi seperti ini, tapi rumah warga masih sedikit, jadi tidak ada kerugian apapun hanya pertanian yang terbawa air longsor,” kenangnya saat kepada tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an.
Lelaki paruh baya yang pernah menjabat sebagai kepala dusun ini mengaku, kejadian longsor dan banjir bandang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan deras yang terjadi sejak dzuhur mengakibatkan sejumlah material terbawa dari atas bukit, seperti batu kali serta air bercampur lumpur. Bencana ini menelan tiga korban jiwa, kerusakan rumah warga, kandang peternakan kambing, sapi dan ayam, serta home industri pun terbawa hanyut derasnya banjir bandang.
Warga mengaku, saat kejadian, ada dua orang laki-laki di teras rumah warga yang meneduh karena hujan ketika perjalanan pulang ke rumah. Tanpa mereka sadari, longsor dan banjir bandang datang dari belakang mereka. Dua orang itu pun terbawa arus hingga 200 meter hingga terlihat hanya bagian kepalanya saja.
Warga pun hanya bisa melihat tanpa berbuat apa-apa, karena air bercampur matrial masih terlalu deras untuk dilewati. Sekitar hampir dua jam, Dua orang tersebut bertahan hidup di antara derasnya air sampai bisa dievakuasi. Naas, Selamat (45) meninggal di tempat. Namun Andri (19) masih selamat.
Bersama warga, TNI dan Polri, Tim SIGAB membuat Posko Dapur Umum di Dusun Deles, Desa Citrasono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Dari dapur umum, persediaan logistik untuk sarapan, makan siang dan malam telah disiapkan untuk relawan dan warga yang sedang gotong royong membersihkan sisa banjir. Selain itu, tim SIGAB akan melakukan pipanisasi dan perbaikan tandon air yang hancur terbawa arus air.