Ialah Samsudari, pria paruh baya asal Bugis, Sulawesi Selatan. Selesai menematkan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur, ia mengabdi di Pesantren Nurul Amin, Bandung. Di sana, Samsudari menemukan pasangan hidup hingga ia memutuskan “hijrah” ke Sumatera.
Keputusannya pindah ke tempat “antah berantah” berawal dari cita-citanya mendidik anak-anak di pelosok-pelosok Indonesia. Keinginan ini memang tidak lazim dan penuh risiko. Setelah berembug dan disetujui sang istri, Samsudari pun berangkat dengan bekal keyakinan.
Kini, hampir tujuh tahun Samsudari di Sumatera. Tepatnya di Kampung Parit Gantung, Desa Sri Tiga, Kecamatan Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Waktu yang singkat dalam proses membina masyarakat. Namun, cukup panjang bila melihat tantangan dakwah yang datang silih berganti.
Hanya ketulusan yang membimbing Samsudari. Ia bercerita, dengan kesibukan 155 KK sebagai petani sawit dan kelapa, seringkali melupakan aktivitas ibadah. Perlahan, dengan kemampuan pendekatan, warga kini rutin melakukan aktivitas ibadah wajib di masjid. Juga pengajian rutin tiap pekan, anak-anak pun disediakan PAUD untuk menunjang pendidikan usia dini.
Seiring dengan aktivitas dakwah yang padat, fasilitas masih belum memadai. Samsudari bermimpi, bisa merenovasi PAUD dan membangun perpustakaan untuk anak-anak. Ia sadar, hanya anak-anak yang nantinya jadi tulang punggung masa depan desa ini. Pelan-pelan, ia mendapat dukungan banyak pihak. Bersama PPPA Daarul Qur’an, Samsudari akan menggawangi program “Kampung Qur’an” sebagai pendekatan pegembangan masyarakat di Parit Gantung.
Kampung Qur’an adalah program pengembangan masyarakat berbasis tahfidzul Qur’an yang bertumpu pada sumber daya lokal. Saat ini, PPPA Daarul Qur’an telah mendirikan Kampung Qur’an di sejumlah lokasi, yakni Kampung Qur’an Bobanehena-Halmahera Barat, Oe Ue-Nusa Tenggara Timur, Merapi-Jogjakarta, Lembanna-Sulawesi Selatan.
Kampung Qur’an merupakan salah satu upaya PPPA Daarul Qur’an membangun Indonesia dan dunia dengan Alqur’an. Semoga Allah selalu meridhoi ikhtiar ini dan kampung Qur’an semakin banyak berdiri, bukan hanya untuk melahirkan penghafal-penghafal Qur’an baru tapi juga membuat masyarakat di suatu desa menjadi mandiri.