Jumini adalah seorang wanita dusun Kalitengah Kidul, Cangkringan, Sleman. Saat itu usianya masih 22 tahun dan belum genap dua tahun melahirkan anak pertamanya. Jumini baru saja keluar dari tempat bekerjanya di pabrik rokok di daerah Klaten, Jawa Tengah. Terlanjur keluar, Jumini tak tahu lagi harus bekerja apa. Uang tabungan tak ada, hanya sisa gajinya yang bisa digunakan untuk bertahan hidup bersama suami dan anaknya.
Jumini menjadi saksi atas kejamnya bencana Merapi yang mengakibatkan luka batin mendalam. Kehilangan keluarga disusul kemiskinan yang tiba-tiba. Tak ada lagi ladang yang bisa digarap. Penuh harap akan datangnya sebuah bantuan, banyak warga yang mulai menjual agamanya untuk sekardus mie instan.
Tiap sore ia mengantar anaknya mengaji ke saung (musholla) karena anaknya tak mau mengaji bila ditinggal. Santri-santri terus bertambah. Mas Aryo, pendamping Kampung Qur’an dari PPPA Daarul Qur’an, kewalahan mengajar. Mas Aryo lalu meminta Jumini membantu mengajarkan Iqro’ untuk anak-anak. Berbekal pengalaman mengajar TPA saat masih SMP dulu dirasa cukup banyak membantu.
Kini Mas Aryo telah purna tugasnya di Merapi. Jumini, menjadi pewaris kepengurusan TPA sepenuhnya. Bersama para muda-mudi di kampung itu, Jumini kembali membangun TPA Daarul Ilmi di Merapi dengan penuh keceriaan. Sebuah masjid baru menjadi tempatnya mengajarkan Alqur’an kepada anak-anak. Bukan hanya itu, Jumini kini mengajarkan tentang Tauhid dan Fiqih. Satu kemajuan pesat untuk dakwah Islam di kampung paling atas di lereng Merapi.
Bantu Jumini untuk terus Mendakwahkan Qur’an di dusun paling atas di Gunung Merapi dalam #SedekahNasional2017 27 April 2017 nanti.
BCA 4564 8734 56
Mandiri 1370 00650 0561
Mandiri Syariah 700 503 6717
a.n Yayasan Daarul Qur'an Nusantara
Info:
SMS / WA 0811 2515 124