Semarang - Mariyadi (56), ingin memanfaatkan sisa usianya memperbanyak amal kebaikan. Karenanya, ia mantap jadi salah satu relawan Kampung Bersih (KASIH) PPPA Daarul Qur'an Semarang.
Pekerjaan Mariyadi memang serabutan sejak memutuskan berhenti merantau seorang diri di Kalimantan pada 2014 lalu. Ia tak sanggup jauh dari keluarga, tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga tak ingin dibebankan kepada sang istri. Mulai dari buruh lepas sampai membantu istrinya jual makanan matang pun dilakukan demi keberlangsungan hidup keluarganya.
Ia senang sekali diberi kesempatan jadi salah satu tim KASIH. Sejak bergabung dalam tim, semangat berbuat kebaikan selalu terpancar dari ayah yang punya tiga anak ini. Mariyadi selalu bersemangat saat tim KASIH hendak membersihkan masjid atau musholla maupun jalan-jalan yang ada di kotanya.
Siapa sangka dibalik kesederhanaannya, Mariyadi mampu mengajarkan ketiga buah hatinya jadi anak-anak yang hebat. Ya, putra putrinya hafidz Qur'an. Putra pertamanya yang sudah tamat SMA, kini merantau di Jakarta, pun dengan putri keduanya tengah bekerja di Kebumen dan tinggal bersama sang nenek. Sementara putri bungsunya masih duduk di bangku SMP.
"Sejak masih kecil, anak-anak saya ajarkan untuk selalu bersyukur apapun kondisi yang kami hadapi. Saya juga berpesan supaya mereka tidak meninggalkan salat lima waktu," ujarnya.
Menurutnya, ini merupakan karunia Allah. Mariyadi sendiri tak mengira, anak-anaknya mampu menghafal Alqur'an.
"Semua ini atas izin dan kuasa Allah. Anak-anak saya ini bisa hafal dengan sendirinya. Awalnya si sulung yang pertama kali hafal 30 juz. Lalu dia ngajarin adik-adiknya," tuturnya.
Mariyadi mengatakan, saat kecil anak-anaknya belajar membaca Alqur'an di TPQ dekat rumah. Ia bersyukur atas rezeki Allah yang menganugerahkannya anak-anak penghafal Qur'an.
Ada keinginan terpendam dalam hati Mariyadi. Di setiap sujudnya, ia ingin anak sulungnya dapat mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Secercah harapan muncul dalam hatinya saat Zaenul Komar yang merupakan koordinator tim KASIH PPPA Daarul Qur'an Semarang menyampaikan ada program beasiswa Tahfidz Qur'an for Leader (BTQ).
"Wah, anak saya pasti senang mendengar info ini. Doakan ya, kalau memang Allah menghendaki, tahun depan anak saya bisa dapat beasiswa itu. Saya percaya tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah," harap Mariyadi.
BTQ merupakan apresiasi PPPA Daarul Qur'an kepada generasi muda berprestasi. Beasiswa full untuk meraih pendidikan perguruan tinggi bekerjasama dengan 23 Universitas Negeri, diberikan kepada anak-anak muda seperti anak dari Mariyadi yang punya komitmen jadi penghafal Qur’an dan calon pendakwah.