PPPA Daarul Qur'an menggelar rapat koordinasi dan evaluasi bersama koordinator Rumah Tahfidz dan kepala cabang di Hotel Cipayung Asri, Puncak Bogor pada 26-28 Januari. Acara ini bertujuan memperkuat keberadaan Rumah Tahfidz yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an Ustadz Anwar Sani mengatakan, hadirnya Rumah Tahfidz di setiap tikungan menjadi target besar di 2020 nanti. Ini salah satu bukti nyata PPPA membangun Indonesia dengan Alqur'an.
"Bukan suatu hal yang mustahil jika kita bangun kekuatan bersama untuk menghadirkan Rumah Tahfidz di setiap belokan, di setiap pandangan mata," ujar Ustadz Sani sapaan akrabnya.
Menurutnya, kekuatan Rumah Tahfidz Center bukan hanya mengatur anak-anak agar bisa mengaji dengan baik. Ada banyak hal yang bisa dibentuk untuk mencapai cita-cita membumikan Alqur'an di Indonesia bahkan di dunia.
"Kekuatan doa, silahturahmi, finansial, data dan yang paling penting adalah kekuatan dakwah akan jadi kekuatan yang besar kalau kita memaksimalkan semuanya," tuturnya.
Bagaimana tidak, saat ini saja, sudah ada 806 Rumah Tahfidz dengan 19 ribu santri yang tercatat dan menjalar di kota maupun pelosok nusantara. Bahkan, masih ribuan yang belum terdata.
Karenanya dia berharap, ke depan baik pengurus pusat, korda Rumah Tahfidz maupun kepala cabang PPPA Daarul Qur'an dapat bersinergi dengan baik agar target besar yang diimpikan tercapai.
"Korda-korda juga harus menjaga hubungan baik di setiap Rumah Tahfidz yang ada di daerahnya," ucapnya.
Daqu Method, kata Ustadz Sani, juga harus disebarluaskan di seluruh Rumah Tahfidz dan diselaraskan untuk jadi panduan ibadah. Namun, internal PPPA Daarul Qur'an harus terlebih dahulu jadi cerminan masyarakat.
"Kalau semua santri dan guru Rumah Tahfidz kompak semua, misalnya ayo kita ngaji surat Yaasin, Al Waqiah, salat Shubuh berjamaah. Wah ini akan jadi sesuatu yang luar biasa," tuturnya.
Rumah Tahfidz merupakan salah satu upaya PPPA Daarul Qur'an membumikan Alqur'an di kota hingga ke pelosok Indonesia bahkan dunia. Kini Rumah Tahfidz sudah tersebar di 122 Kabupaten, 26 Provinsi. Target di 2017 ini, Rumah Tahfidz tersebar di seluruh kota dan kabupaten.
"Jadi kalau ada kota ataupun kabupaten yang belum ada Rumah Tahfidznya, maka tugas kita adalah mendirikannya," ujar Ustadz Sani.
