Saat ini, tak hanya kegiatan regular setiap ba’da ashar Senin-Sabtu, tetapi ada pula yang bermukim di sana sebanyak 15 anak. Tak tertinggal, kelas pemuda-pemudi yang dimulai sejak ba’da Isya hingga pukul 10 malam dan kelas Dhuha pada 08.00-09.00 pagi untuk anak-anak dan 10.00-11.00 untuk ibu-ibu.
Anwar mengatakan, ia memang tegas terkait belajar mengaji kepada para santrinya. Namun, ada beberapa orang tua nampak tidak senang dengan ketegasan yang dilakukannya.
Kemudian, ia berkata, “Ibu, Bapak, di sisni kami bukan sekedar mengajar Alqur’an dan melepas begitu saja, tetapi mendidik. Tentunya, dalam mendidik ada waktunya untuk tegas maupun untuk lembut. Hal itu pun, bukan untuk kami melainkan untuk diri mereka.”
Setiap orang tua berharap anaknya menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab atas diri dan lingkungannya. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai-nilai yang baik sejak dini. Khususnya, terkait agama dan sosialnya.
Menurutnya, dukungan dan kerja sama dari orang tua sangat penting dalam perkembangan pribadi putra-putrinya. Terutama, dalam menyeimbangkan pendiidkan agama dan umum. Pasalnya, paradigma pendidikan umum lebih penting masih sangat kental di tengah masyarakat.
“Saya berharap semakin banyak orang tua yang peka terhadap hal itu. Selain itu, disadari pula oleh para pengajar Alqur’an, kewajiban kita bukan hanya mengajarkan tetapi mendidik dengan Alqur’an,” terangnya.