Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Mimpi Sederhana Ujang

03 November 2016
Image

Ia dahulunya merupakan tempat tujuan utama bagi orang yang membutuhkan jasa urut, pijat dan refleksi. Melalui tangannya, ia menjadi seseorang yang lebih dianggap keberadaannya.

Ia bernama Ujang Hasbullah. Sejak lahir, dirinya belum pernah merasakan nikmatnya melihat dunia. Agaknya, Allah memberinya kesempatan untuk mengistirahatkan matanya sejenak, hingga nanti melihat syurga-Nya.

Jasa pijat, adalah profesi yang sangat lumrah diemban oleh para penyandang tunanetra, begitupun Ujang. Tak pernah ia tahu rupa pasiennya, namun hanya berbekal yakin, pria 46 tahun ini bekerja tanpa memandang besar kecilnya hasil.

Kini, jemarinya lebih banyak menghabiskan waktu dengan deretan karakter di Qur'an Braille. Seolah, di setiap ujung jarinya, Ujang mempunyai retina yang dapat mengirimkan informasi ke pusatnya tempat berpikir. Hingga, terdawam kalam-kalam Allah di bibirnya.

Tak tanggung-tanggung, tekadnya untuk dapat belajar Alqur'an sudah timbul sejak usianya menginjak 9 tahun. Belajar dengan Qur'an Braille, membuatnya lebih haus akan ilmu, akhirnya ia tambah porsi belajar dengan mendengarkan murottal, dan menjamah Alqur'an digital.

Belajar Alqur'an seakan menjadi hal yang susah bagi kita, manusia normal. Tapi diluar itu, bukankah lebih sukar lagi apa yang Ujang dan teman-temannya alami?

Bahkan, tak sekedar belajar membacanya, ia pun menginjak ke tahfizh atau menghafal Alqur'an. Hal yang bagi manusia normal saja rasanya amat berat.

Tapi, bukankah Allah Maha Adil?
Mungkin tidak di penglihatan. Namun, Allah Ta'ala memberikan kelebihan di diri Ujang sesuatu yang lain, seperti kekuatan mengingat.

Bukan hal yang mustahil untuk menghafal Alqur'an, begitupun dengan Ujang. Buktinya, dengan perjuangan yang keras, akhirnya pria asal Cileunyi, Bandung, ini dapat menghafal ayat demi ayat, hingga kini mencapai empat juz.. Subhaballah.

"Atas dorongan semangat dari ustad dan ustasah di Qur'an Call, mengaji saya sudah dapat lebih baik lagi, semua itu saya jadikan sebagai motivasi menghafal Alqur'an," ucap Ujang.

Ya, dirinya adalah salah satu santri Qur'an Call. Bahkan, dengan kondisinya ini, tak membuatnya kesulitan menjadi santri berprestasi. Terbukti, ia menjadi satu dari 46 santri Qur'an Call yang mendapat sertifikat penghargaan, September ini.

Luar biasanya lagi, kekuatan mengingatnya di atas rata-rata. Dirinya hanya membutuhkan 3-5 kali mendengar murottal ayat Alqur'an, sebelum akhirnya terpatri dalam ingatannya. Maka, tak heran, jika dalam satu hari, Ujang dapat menghabiskan satu halaman mushaf Alqur'an untuk dihafal.

Namun, kebahagiannya serasa kurang lengkap tanpa pendamping hidup. Di usianya yang menginjak kepada empat ini, Allah masih merahasiakan pula jodoh untuknya.

Dalam kesendiriannya, Ujang tak berhenti berharap agar Allah mengirimkannya seorang istri yang sholihah, menerima ia apa adanya. Tak jarang, peraduannya itu dibawanya ke atas sajadah tempatnya bermunajat.

Sebait citanya yang tertuang dalam lafadz doa, "Mimpi saya sederhana, pertama ingin mendapat ridha Allah dan orang tua. Kedua, ingin meningkatkan hafalan hingga 30 juz. Dan, ketiga ingin mendapatkan istri yang sholihah, semoga semua harapan itu Allah kabulkan di tahun ini, aamiin."

 



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda