Alhamdulillah, dewasa ini, menghafal Alqur'an nampaknya sudah menjamur di seluruh penjuru dunia. Begitupun di negeri tercinta, Indonesia.
Kerap terlihat hafizh atau hafizhah cilik atau bahkan penyandang cacat. Hal tersebut menandakan habit ini telah masuk ke berbagai lingkup masyarakat tanah air.
Pada 1999 silam, lahir seorang perempuan bernama Lailatuz Zahro. Terlahir di lingkungan pondok pesatren membuat Laila tumbuh menjadi akhwat yang sangat menjaga agamanya. Disamping itu, ia pun menjadi mujahid penghafal Alqur'an sejak kecil.
Kini, menginjak usia remaja, dirinya yang mulai fokus menghafal sejak kelas VII SMP, sudah mengantongi hafalan 20 juz. Subhanallah.
Dengan tabungan akhirat itu, Laila tetap bersahaja menggali ilmu di manapun tempatnya, salah satunya Qur'an Call. Terhitung sejak beberapa bulan terakhir, dara asli Lampung tersebut bergabung menjadi santrinya program PPPA Daarul Qur'an ini.
Lalila berkata, "biasannya, selain mengaji, saya juga murajaah dan diberi nasihat oleh ustad Qur'an Call."
Dengan Izin Allah, dan atas kerja kerasnya, ia telah menyetorkan 13 juz ke Qur'an Call. Lidahnya yang kian fasih mendawamkan Alqur'an dan ingatannya yang briliant, membuatnya menjadi satu dari 44 santri yang maraih sertifikat dari Qur'an Call, September lalu.
"MasyaAllah, seperti ada kebanggaan tersendiri, sangat memberi semangat. Ada yang mau amal sholeh menyemangati saya tanpa imbalan," tutur anak keempat dari delapan bersaudara ini.
Sertifikat tersebut ia dapatkan setelah akhir Agustus lampau mengikuti tes tahfizh Qur'an Call. Alhamdulillah, Laila lulus dengan materi ujian dari juz 1-5. Lebih membuatnya bahagia, Qur'an Call memberinya nilai 95.
Remaja yang kini menjadi santri aktif Pesantren Al-Fatah, Natar, Lampung ini menerangkan, dirinya lebih bersemangat jika ada yang mendoakan agar segera mencapai 30 juz. Mengingat, tak jarang ia mendapat dorongan motivasi dan doa dari Qur'an Call Officer.
"Saya dulu berpikir, mungkin tahun ini belum selesai 30 juz, tapi ketika ada yang mendoakan, dan bahkan sampai memberikan sertifikat, MasyaAllah, seneng banget," ungkapnya gembira.
Qur'an Call membuatnya semakin terbakar semangat menghafal Alqur'an. Menurutnya, sangat membantu dan memudahkan masyarakat untuk mengaji, apalagi dapat setoran hafalan gratis, bahkan hingga 4-5 kali dalam sehari.
Hadist yang diriwayatkan Al-Bukhari dari Utsman bin Affan mengatakan, “Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
Maka, harapan Laila pun ingin menjaga hafalan dan amanah ini hingga akhir hayat. Serta, mengamalkan ilmu tersebut untuk masyarakat dan agama.
