Menjadi auditor adalah impian dan pekerjaan yang didambakan. Semenjak lulus kuliah, Fina bermimpi bekerja dengan profesi tersebut.
Fina bersyukur Allah mengabulkan mimpinya. Namun apa yang terjadi selanjutnya justru menjadi hal yang tak pernah disangka-sangka sebelumnya.
"Saya memutuskan untuk resign," ujar Fina.
Usut punya usut, waktu beribadah yang cukup sempit adalah alasan utama Fina memilih resign. Fina pun berniat menimba ilmu di Pesantren Tahfidz. Namun, orang tua Fina ingin anaknya tetap bekerja.
"Sejak itu saya merasa dilema." tambah anak dari pasangan ibu Nurhayati dan Bapak Syamsudin Ali.
Seorang teman memberikan nasihat bijak. Ia berkata, "sebagus apapun cita-citamu jika tanpa restu orang tua maka akan sia-sia."
Mendengar nasihat tersebut, wanita yang hobi membuat kue ini pun mencoba menerimanya walau dilema masih menghiasi hatinya. Beberapa pos pekerjaan ia lamar, tetap saja ditawari sebagai auditor karena pengalaman kerja di masa lalu.
Alhasil, kurang lebih 6 bulan ia menganggur dan mengisi waktunya dengan menghafal Qur'an.
Fina sudah menghafal Quran sejak bekerja. Saat di kereta maupun waktu senggang. Ketika mendapat info lowongan sebagai pengajar di Qur'an Call, ia pun memberanikan diri untuk melamar.
"Harap-harap cemas, banyak pendaftar dari pesantren," pungkas Sarjana Akuntansi ini.
Fina diterima sebagai pengajar di Qur'an Call. Ia bahagia, karena Di Qur'an Call bisa tetap bekerja sembari menghafal. Saat ini, Fina menjadi koordinator bagi para 42 pengajar lain di Quran Call.
Quran Call adalah layanan belajar Al Quran melalui telepon bebas pulsa. Total santri Quran Call per Oktober 2016 sebanyak 20.880 orang, tersebar di seluruh Indonesia
