Seiring dengan pemberitaan banjir bandang yang menyapu sejumlah bangunan dan menelan puluhan korban jiwa di Garut, Jawa Barat lampau. Daarul Qur'an School menggalakkan aksi penggalangan dana untuk para korban, Jumat (7/10) pagi.
Ustad Abdul Munqidz berkata, "donasi ini dikumpulkan dari santri TK dan SD kelas I-IV yang berjumlah lebih dari 320 orang."
Kepala Sekolah DaQu School ini menjelaskan, teknis pengambilan dana adalah dengan terlebih dahulu membagikan surat pemberitahuan yang ditujukkan kepada wali santri untuk berpartisipasi dan memberikan donasi. Disertakan pula form untuk memberikan informasi jumlah sedekah.
"Alhamdulillah, terkumpul uang sebanyak Rp 22.750.000,-. Karena kami hanya menerima donasi berupa uang tunai," ucap Ustad Munqidz.
Seluruh dana diserahkan kepada PPPA Daarul Qur'an agar segera disampaikan untuk korban melalui program Santri Siaga Bencana (Sigab).
Lelaki 33 tahun ini menerangkan, selain untuk membantu korban bencana, tujuan penggalangan dana ini juga berkiblat pada DaQu Methode. Disamping mendidik untuk terbiasa berbagi dan bersedekah sejak dini.
"Jadi, kami ajari anak-anak untuk berbagi kepada sesama. Tidak hanya korban banjir atau bencana yang kita tidak tahu kapan datangnya, melainkan dapat menjadi rutinitas santri pula untuk berbagi," turur ustad yang bertempat tinggal di Duri Kosambi ini.
Tak hanya itu, santri DaQu School pun pernah menggalakkan dana pula untuk saudara-saudaranya yang berada di Gaza, Palestina. Serta, beberapa bantuan untuk korban banjir di Tangerang, Banten.
Untuk program tahunan sendiri, Ustad Munqidz menjelaskan, mereka rutin menggelar penggalangan serupa pada Ramadan, Garsena serta Muharram. InsyaAllah, Muharram 1438 ini, para santri akan beraksi pada 28 Oktober esok.
Ia berharap, anak didiknya dapat kembali terjun ke lapangan, seperti yang mereka lakukan di Tangerang silam. Agar, santri lebih sensitif dan peka dengan keadaan sosial masyarakat.
