Alhamdulillah, ujian bagi santri Qur'an Call telah berlangsung selama dua bulan terakhir ini. Lebih dari 60 santri telah mendapatkan sertifikat. Banyak dari mereka yang memberikan doa dan ucapan terima kasih kepada layanan belajar Alqur'an dari PPPA Daarul Qur'an ini.
Begitu pun dengan Eva Dian Sari, ia satu dari puluhan santri Qur'an Call yang berhasil menerima sertifikat, Agustus lalu. Eva, sapaan akrabnya, berkata, "kemarin ada tes hafalan dengan metode MHQ atau sambung ayat. Alhamdulillah, sudah ujian juz 29, 30 dan 1, kalau kata ustadnya, saya lulus."
Meskipun telah mendapatkan sertifikat On Line dari Qur'an Call, Eva tetap mengencangkan ikat kepala, guna menggenjot hafalan Alqur'annya.
"Ya, sangat dan ingin sekali untuk menambah hafalan Alqur'an. Semoga saja, nanti Allah ijabah. InsyaAllah, akan lebih meluangkan waktu untuk murajaah hafalan," jelas perempuan asli Bandar Lampung ini.
Tak diragukan lagi, ia adalah orang yang terbilang sibuk. Namun, mengemban tugas sebagai seorang pengajar di SDIT Baitul Jannah, Bandar Lampung, sejak 2014 silam tidak membuatnya melupakan hafalan Alqur'annya.
Justru, hal tersebut ia manfaatkan untuk menguatkan kembali hafalannya. Mengingat, dirinya ditunjuk sebagai penanggung jawab program tahfizh di tempatnya mengajar itu.
"Menjadi pembina tahfizh, secara otomatis hafalan kita minimal di atas anak-anak. Apalagi, ditambah dengan adanya Qur'an Call yang membantu menguatkan hafalan," tukas Eva.
Awalnya, ia tertarik dengan Qur'an Call ketika mendapat informasi dari seorang sahabat, tentang adanya layanan ini. Tak menunggu lama, dirinya langsung mengangkat telepone genggam dan mendaftarkan diri.
"Saya tertarik Qur'an Call, kenapa? Salah satunya memanfaatkan era digital, karena untuk belajar tahfizh kepada guru yang harus bertemu langsung agaknya sulit. Maka, saya pilih Qur'an Call, karena dapat menyetorkan hafalan setiap saat, dan lebih intens," jelasnya.
Setiap hari, Eva menyempatkan diri untuk belajar bersama Qur'an Call. Namun, disesuaikan pula dengan jadwal kerjanya.
Ternyata, basic menghafal telah ia kantongi sewaktu mondok, 2007 silam. Karena, untuk lulus dari pondok pesantrennya itu, setiap santri harus membawa minimal tiga juz hafalan Alqur'an. Dengan modal itu, Eva berharap dapat menyelesaikan hafalannya, hingga 30 juz.
Kini, dengan jadwal rutinnya dengan Qur'an Call, yaitu ba'da sholat 'Isya. Ia menginjak ke hafalan juz 2, setelah berhasil khatam dengan juz 29, 30 dan 1.
Ia mengaku, murajaah ke Qur'an Call baginya seperti menghafal ayat baru. Karena, sudah beberapa tahun ini, ia vakum dari menghafal Alqur'an. Akan tetapi, pengabdian untuk Alqur'an terus ia tegakkan, salah satunya dengan menjadi pengajar Alqur'an pula.
