Daarul Qur'an School Semarang menggalang aksi solidaritas selama satu minggu terakhir. Hal ini menyusul peristiwa banjir bandang di Garut, Jawa Barat, yang menelan puluhan korban jiwa.
"Diharapkan, aksi ini dapat meringankan beban para korban banjir di sana. Kami juga ingin menumbuhkan rasa kepedulian dan simpati di kalangan anak didik sejak dini”, tutur Kepala Sekolah SD Daqu School, Ustad Muh. Fatur, saat pentasyarufan dana bantuan untuk Garut, Kamis (29/9) lalu.
Ia mengatakan, aksi kemanusiaan ini awalnya diprakarsai oleh Kakak–kakak pembina pramuka, yang kemudian mendapat dukungan penuh dari pimpinan, jajaran guru dan karyawan.
Kebiasaan bersedekah memang menjadi rutinitas siswa lewat kotak sedekah yang disiapkan per kelas. “Kami mengajarkan para siswa untuk rajin bersedekah. Dengan banyak berbagi, maka akan banyak pula kebaikan, cinta dan doa yang kita dapat," ujar pria asal Kota Tegal ini.
Seluruh dana yang terkumpul berasal dari para siswa, wali murid, guru dan karyawan. Selanjutnya, dana ini disalurkan melalui PPPA Daarul Quran Cabang Semarang. Mengingat, program Santri Siaga Bencana (SIGAB) dari PPPA Daarul Qur'an, telah terjun ke lokasi untuk membantu para korban dan melakukan aksi pasca bencana.
Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Semarang, Ustad Dwi Frihanto, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat. Menurutnya, momen ini juga sebagai wujud pembelajaran untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan kebersamaan.
"Dengan bergandengan tangan, semoga dapat meringankan beban para korban, sehingga mereka tidak merasa sendirian. Adanya peristiwa ini juga sebagai nasihat agar kita lebih banyak bersyukur, bersahabat dengan alam dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT”, paparnya.
Ia menambahkan, bantuan dari para penderma sangat dibutuhkan oleh korban. Pasalnya, euphoria aksi semacam ini biasanya hanya terjadi dua atau tiga pekan, selebihnya, perhatian mulai berkurang. Maka, dirinya menghimbau kepada donatur agar menyalurkan bantuan bagi para korban dan untuk kegiatan recovery pasca bencana.
