Hari telah berlalu kembali. Namun, kegiatan di Posko SIGAB selalu sibuk mempersiapkan berbagai kebutuhan. Seperti halnya pagi ini, Jumat (23/9)kala matahari belum menampakkan sinarnya, beberapa ibu relawan tengah sibuk memasak di Dapur Umum SIGAB.
"Jam 5 pagi, setelah sholat Shubuh, kita langsung masak-masak," ujar Didah dengan semangatnya.
Ia bersama ibu lainnya tak menghiraukan letih yang terasa. Bahkan, dibayar tidaknya saja tak terpikirkan. Hanya untuk kebutuhan bersama yang terpikirkan oleh Didah, ibu-ibu lainnya maupun para bapak.
Oleh karenanya, ia dan yang lainnya selalu sigab di Dapur Umum untuk menyiapkan komsumsi setiap saat. Sedikitnya, 150 bungkus nasi harus disiapkan dalam sekali masak. Mengingat, akan dibagikan untuk warga Rt 01-03 Rw 01 dan Rt 01,02,03,04, dan 05 di Rw 17.
Tak hanya Didah yang tengah berkelut dengan beras, sayuran dan bahan masakan lainnya. Di luar Dapur Umum, nampak para bapak, pemuda hingga anak-anak saling bahu-membahu membersihkan lingkungan sekitar.
Mengangkat kayu-kayu, rating pohon, hingga barang-barang yang terhayut. Tak sedikit pula memilah barang yang masih bisa terpakai.
Masih dengan berbagai sayuran yang dipegangganya, Didah mengatakan, Dapur Umum menyiapkan sarapan, makan siang, sore bahkan menjelang malam. "Jadi, kita masak terus non stop," ucapnya.
Selain makan sehari-hari, warga sekitar memerlukan beberapa kebutuhan sandang lainnya. Seperti, sandal, pampers, pembalut, obat-obatan, peralatan mandi, serta pakaian dalam, baik untuk anak-anak, wanita maupun pria.
Alhamdulillah, sejak dua hari lalu tim SIGAB PPPA Daarul Qur'an terus memantau kebutuhan warga di Bantaran Sungai Cimanuk. InsyaAllah, tim pun siap membantu kebutuhan primer sandang untuk warga di daerah Paminggir, Garut.
"Syukur kepada Allah Ta'ala dan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang memberikan kepercayaan SIGAB untuk memberikan perhatian kepada warga Garut," tutur Koordinator SIGAB, Didi Kurniawan. (D/N)
