Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Melanglang Buana dengan Alqur'an di Negeri Jiran

21 September 2016
Image

Alqur'an mengajarkan kepada kita kisah-kisah terdahulu maupun yang akan datang dari berbagai negeri. Maka tak heran, jika kita membaca dan belajar Alqur'an, diibaratkan sedang tamasya ke zaman serta negara lain.

Niatnya hanya untuk Syiar agama. Alhamdulillah, santri-santri Rumah Tahfizh Al-Fithroh Indonesia, Bekasi, pun dapat melanglang buana ke negeri jiran, Malaysia, dengan sebab Alqur'an. Lamanya, sejak 29 Agustus hingga 2 September 2016 kemarin.

Pengasuh Rumah Tahfizh Al-Fithroh Indonesia, Ustad Suryadi Zaini, berkata, "ini merupakan kali ketiga kami memberangkatkan santri ke luar negeri. Alhamdulillah, tahun ini ada tiga santri dan dua pembimbing yang berkesempatan mengikuti program Goes To Malaysia untuk ujian hafalan Alqur'an."

Para santri tersebut adalah, Faqih Ilham yang masih kelas VIII SMP, Lisa Nurhanifah, kelas IX MTs, dan Muhammad Raikhan Muttaqin, kelas VI SD. Mereka dipilih dari 10-12 anak yang selanjutnya diuji oleh assatid di Rumah Tahfizh binaan Rumah Tahfizh Center PPPA Daarul Qur'an ini.

Luar biasanya, ketika sudah berbicara soal perjalanan jauh, pasti yang terbesit adalah jalan-jalan, have fun, liburan dan sebagainya. Namun tidak bagi santri Rumah Tahfizh Al-Fithroh. Sepanjang perjalanan, bahkan di atas pesawat, mereka terus mendaras Alqur'an, membaca dan memurajaah hafalannya.

"Tidak hanya di bumi, di langit pun mereka membaca Alqur'an. Kami sendiri bangga, santri-santri tetap membaca Alqur'an, biarpun di atas pesawat," jelas Ustad Suryadi riang.

Saat yang dimimpikan seluruh santri Rumah Tahfizh Al-Fithroh tiba, sesampainya di Malaysia, mereka di arahkan ke ibu kotanya, yakni Kuala Lumpur. Dimana, di kota inilah Mahad Tahfizh Darul Furqan, tempat santri Al-Fithroh Indonesia ini mengujikan hafalannya. Di pesantren ini, banyak pula santri yang berasal dari Vietnam, Thailand dan Kamboja.

Di sana, santri-santri ini dites hafalan dan tajwidnya satu persatu. Tak ada raut cemas maupun ragu, mereka dengan mantap menyelesaikan segenap ujian itu. Mereka pun bertambah bahagia karena mendapatkan sertifikat yang bertanda tangankan assatid Daarul Furqon atas nama Ustad Asep Saefudin Talmad.

Tak hanya itu, riang gembira tergambar dari wajah santri dan pendamping, apalagi tatkala mereka turut nimbrung di acara perayaan kemerdekaan Malaysia, (31/7) lalu. Suasana yang baru mereka temui di luar negeri.

Kesempatan ini pun Ustad Suryadi dan kawan-kawan manfaatkan untuk melebarkan sayap di negeri tetangga. Salah satunya adalah berkunjung ke Masjid Negara, Kuala Lumpur. Tak ubahnya Masjid Istiqlal, Masjid Negara adalah icon kota sekaligus negara Malaysia, karena mayoritas penduduk di sana yang muslim.

"Selain berkunjung, kami juga mencari partner baru. Alhamdulillah, assatid Masjid Negara menerima kami dengan senang hati, dan menyatakan ketersediaannya untuk menjadi penguji hafalan santri Al-Fithroh di kemudian hari," tutur Ustad Suryadi.

Tahun depan, InsyaAllah, dirinya telah mempunyai rencana untuk memberangkatkan santri yang berpestasi ke Singapura dan Malaysia lagi. Kembali, untuk menggenjot semangat menghafal anak-anak didiknya, selain sebagai reward dari prestasinya.

Selain memotivasi santri yang lain, lanjut ia, hal ini diharapkan akan membangkitkan semangat anak-anak di luar untuk belajar tahfizh. Bagi santrinya yang berazam ingin menyusul Faqih Ilham dan kawan-kawan, syaratnya gampang-gampang susah.

"Kriteria terpilihnya santri ialah dari jumlah hafalan, tahsin dan tajwid yang bagus. Serta, yang terpenting adalah terpilihnya mereka karena adab sopan santunnya yang top, kepada teman, orang tua maupun ustad dan ustadzah," jabar Ustad Korda Jadebeka ini.

Pemandangan anyar lagi-lagi mereka lihat di Malaysia, tak seperti ibu kota Indoesia, di sana jarang ditemui kalkson mobil yang bising, sampah yang berserakan serta kedisiplinan masyarakatnya.

"Anak-anak melihat itu, dan semoga mereka mengambil hikmahnya. Tapi, yang menjadi poin utamanya adalah keberkahan Alqur'an itu dapat membawa santri untuk berkunjung ke mancanegara. Maka, jangan tinggalkan Alqur'an," imbuhnya. (D/N)



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda