Tidak bisa dipungkiri, kebersihan merupakan salah satu aspek kebutuhan hidup kita. Baik sebagai individu maupun kehidupan bermasyarakat. Kita semua menyadari, kebersihan akan menciptakan kehidupan yang aman, nyaman, bersih, sejuk dan sehat.
Dikutip dari sebuah hadist yang artinya, "Sesungguhnya Allah SWT itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan, Ia menyukai kedermawanan. Maka, bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu." (H.R. at-Tirmizi : 2723)
Selain ibu kota Jakarta, Makasar merupakan salah satu kota yang lingkungannya bermasalah. Cuaca panas, persoalan drainase hingga sampah menjadi problem yang harus segera diatasi.
Hal ini menjadi salah satu yang menjadi pusat perhatian tim PPPA Daarul Qur'an Makasar. Kampung Bersih (KASIH) merupakan salah satu program layanan dibidang sosial kemanusiaan PPPA Daarul Qur'an.
Setelah melakukan tahapan perekrutan sejak sebelum Ramadan silam, akhirnya tim Kasih Makasar mulai beraksi sejak 22 Juni lalu dengan delapan anggotanya. Mulai dari tukang sayur hingga mahasiswa, berkomitmen mewujudkan slogan "kebersihan sebagian dari iman".
Dengan menggunakan seragam merah dari ujung kepala hingga kaki, mereka beroperasi empat kali dalam sepekan.
Dalinpo misalnya, pria yang berusia 45 tahun ini berprofesi sebagai tukang sayur keliling. Ia tertarik untuk bergabung menjadi tim Kasih setelah mendapat penjelasan dan tujuan mulia program ini.
Dalam keseharianya, selain membawa berbagai macam sayuran yang akan dijajakan di dalam gerobaknya, tak lupa selalu ia selipkan pakaian bersih, seperti baju koko, sarung dan peci. Persiapan itu ia gunakan untuk mengikuti shalat berjamaah di masjid-masjid yang ia lewati.
Lain lagi dengan Muhammad Ikhsan. Mahasiswa jurusan Tekhnik Komunikasi, Universitas Islam Negeri Makasar ini memiliki motivasi tersendiri bergabung dengan tim Kasih. Alih-alih merasa malu, ia malah merasa bangga dengan pekerjaan yang ia tekuni.
Disela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa, ia bersama dua mahasiswa lainnya yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Makasar, menjalankan ikhtiarnya dengan dorongan selain meringankan biaya kuliah dari orang tuanya, juga sebagai perwujudan "Kebersihan sebagian dari iman" dan jalur dakwah Qur'annya.
"Mereka bangga dengan aktivitas yang mereka lakukan. Selain bisa membantu orang tuanya meringankan biaya kuliah, mereka juga bisa berdakwah. Karena, dibagian belakang seragam yang mereka kenakan terdapat tulisan 'ayo baca Qur'an'," ungkap Koordinator KASIH Makasar, Ilyas.
Sehingga, lanjut ia, orang-orang yang membaca tulisan tersebut, paling tidak telah mengajak dirinya sendiri membaca qur'an,"
Dimulai dari area perkantoran PPPA Daarul Qur'an Makasar yang baru, tim bergerak ke tempat-tempat dan fasilitas umum seperti, tempat-tempat beribadah, area perkantoran dan perumahan. "Jika tempat beribadah bersih, maka shalat akan terasa lebih nyaman dan bisa lebih khusyuk," ujarnya.
Heran dengan keberadaan tim KASIH yang berbeda dengan petugas kebersihan, kini masyarakat pun menyambut baik kegiatan program yang baru berjalan sekitar satu bulan ini. Berawal dari kebaikan dan menghasilkan kebaikan. Pasalnya, sebelum memulai aksinya, tim Kasih melaksanakan Shalat Dhuha, membaca beberapa surat pilihan dan berdoa bersama.
"Kami berharap dengan gerakan kecil ini, bisa membawa dampak positif bagi masyarakat. Semoga, tempat yang bersih akan membawa ketentraman di hati masyarakat. Sehingga, ketika mereka melihat tempat-tempat yang bersih, mereka juga akan mendoakan orang-orang yang membersihkannya," tutupnya.