Puluhan karung RASKIN telah diisi penuh pasir di depan Musholla Miftahul Huda, Kampung Rukem, Purworejo. Di halaman musholla penuh dengan bahan bangunan yang sudah ditata, siap untuk pembangunan satu proyek.
Para ibu dan nenek pun tiba, tak sedikit yang mengusap basah peluh di wajah dengan selendang lurik tenun panjang, yang tergantung di pundak. Bu Juwarti salah satunya, bersama puluhan para ibu dan nenek mengangkut pasir dan batu bata untuk pembangunan instalasi saluran air di Kampung Rukem, Purworejo.
Saat itu, tepat pukul 11 siang, matahari pun telah memancarkan teriknya. Mengingat, saat ini tengah memasuki musim kemarau. Meskipun begitu, para ibu tak lelah menggendong 1 sak yang berisikan 20 Kg pasir. Mereka berjalan menuju 5 lokasi mata air yang sedang dibendung oleh para ayah.
Kurang lebih, 1.5 Kilometer, jalan setapak perbukitan dan beberapa terjal tebing sungai yang harus dilalui. Subhanallah, tak ada satu pun para ibu yang mengeluh, lelah ataupun kepanasan.
Bu Jurwati pun nampak sangat antusias mengantar pasir-pasir itu. Terhitung, sudah 10 kali ia bolak-balik menuju lokasi longsor, yang kini mengeluarkan mata air.
"InsyaAllah, sejak hari ini sampai tiga hari ke depan, para warga meninggalkan sejenak aktivitas rumah tangga. Sejenak melupakan mencuci, mencari rumput di ladang, dan menjemur nasi “aking”," tutur Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Jogja, Maulana Kurnia Putra.
Teringat, saat bencana longsor Ramadhan 1437 H lalu, 11 titik longsor mengubah wajah Kampung Rukem, Purworejo. Namun, duka telah berhenti, Bu Juwarti adalah salah satu warga yang memiliki mimpi tentang masa depan yang lebih baik.
Semangat para warga tumbuh dari satu ikhtiar membangun instalasi saluran air yang lebih baik usai longsor. Memenuhi kebutuhan dasar 450 jiwa Kampung Rukem.
Alhamdulillah, Kampung Rukem kini mulai berbenah, PPPA Daarul Qur’an terus mendampingi aktivitas pembangunan bersama para warga. Instalasi saluran air akan dikelola oleh para warga yang akan menjadi panita DKM Musholla Miftahul Huda. Tak tertinggal, anak-anak kampung kini sudah mulai mengaji-menghafal Al-Qur’an bersama pengajar tahfidz PPPA Daarul Qur’an.
Saat malam menjelang, dendang sholawat terdengar lantang dari Musholla Miftahul Huda. Nampak, belasan pemuda dan ayah, beberapa ibu, dan puluhan anak-anak berjalan menuju Musholla untuk sholat Maghrib. Alhamdulillah, jumlah jamaah tak sedikit dibanding kondisi sebelum adanya ikhtiar membangun instalasi saluran air.
Usai sholat, para jamaah mulai mengaji dan menghafal. Beberapa memerhatikan pengajar, beberapa mengangguk-kantuk karena lelah seharian bergotong royong.
Rukem, adalah ikhtiar dari sebuah mimpi dakwah Al-Qur’an yang indah di pelosok daerah. Kelak, Kampung Rukem akan menjadi Program Kampung Qur’an PPPA Daarul Qur’an, sehingga lahir generasi Penghafal Qur’an dari satu kampung terpencil bekas lokasi longsor di perbukitan Purworejo.
