"Perjalanan Mobile Qur'an (MoQu) akan berlanjut ke Kabupaten Pandeglang, Banten, dengan kurang lebih tiga aksi. Setelah, terlebih dahulu tampil di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Paradise, Kampung Kubang Sepat, Cilegon," ucap Koordinator MoQu, Heriyanto.
Dakwah ini dimulai sejak Sabtu hingga tiga hari kedepan, 2-5 September. Alhamdulillah, pagi yang cerah pun mengawali aksi MoQu di TKIT Paradise. Aksi ini merupakan kali keduanya di September, setelah Jum'at (1/9) kemarin MoQu terbang ke Bogor, Jawa Barat.
Heriyanto mengatakan, dengan diikuti sekitar 80-an siswa, pengajar dan wali murid, MoQu awali perjumpaan kali ini dengan nonton bersama film motivasi.
Hingga trainer MoQu kembali mengambil alih, perhatian mereka masih tertuju pada Syamil, salah satu tokoh dalam film ini. Menanggapi peserta yang sangat aktif, trainer MoQu membawakan kisah anak bernama Sisi. Perempuan sholehah yang diharapkan menjadi contoh bagi adik-adik siswa TK Paradise.
Gelak tawa mereka semakin menjadi tatkala boneka MoQu tampil, ialah Dodo. Sosok anak laki-laki yang membuat suasana pagi itu semakin meriah.
"Tidak hanya kepada anak-anak, training mengenai Daqu Methode terutama One Day One Ayat (ODOA) tertuju pula ke pengajar dan wali murid. Mereka diajak untuk menghafal Alqur'an surah Al-Maarij, ayat 1-3," imbuh Heriyanto.
Merasa tak mau kalah dengan anak-anaknya, mereka pun mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk menghafal ayat demi ayat surah ke 70 ini. Ustadah Dita, salah satu pengajar yang berani tampil ke depan mendapat hadiah Alqur'an setelah berhasil menghafal ayat 1 dan 2. Begitu pun dengan wali murid, walaupun sempat sedikit tersendat, Ibu Ulfa akhirnya dapat mendawamkan ayat 1-3 surah ini.
Siti Anisah, Kepala TK Paradise dalam sambutannya mengatakan, terima kasih kepada Daarul Qur'an yang telah hadir di sana. Serta, ia memberikan pesan bagi 8 pengajar TK ini untuk mengamati dan belajar dari metode pembelajaran MoQu. Karena, hal tersebut sangat berguna dalam proses mengajar yang lebih inovatif.
Dirinya mengungkapkan, pendidikan tahfizh menjadi salah satu program di TK yang telah berdiri sejak 2008 ini. Walaupun, masih dimulai di surah-surah pendek.
"Selain tahfizh, kami menerapkan pula hafalan Hadist, Asmaul Husna, dan doa-doa. Tujuannya tentu untuk anak-anak sendiri, agar mereka selamat dunia akhirat," ujar Siti Anisah.
Sebagaimana penjelasan Allah SWT dalam Alqur'an, “Sesungguhnya al-Qur’an ini menunjukkan kepada urusan yang lurus dan memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan pahala yang sangat besar.” QS. Al-Israa’ [17] : ayat 9.
Yakni, jaminan kepada seluruh ummat Nabi Muhammad SAW yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. Tidak hanya untuk diri siswa sendiri, melainkan bagi orang tuanya pula.
"Sebagai ibu, saya juga menginginkan agar anak saya dapat memoperoleh pendidikan agama, terutama tahfizh," ungkap Neni Nuhaini, ibunda dari Quinsa Azzarha, salah satu murid TK Paradise.
Penggemar Ustad Yusuf Mansur ini mengaku telah mengikuti Ustad idolanya itu sejak lama. Maka, tak heran ia pun berkeinginan anaknya menjadi penghafal Alqur'an, seperti Wirda Mansur.
