Ingatkah ketika zaman Taman Kanak-kanak (TK) atau Sekolah Dasar (SD) dulu, guru kita kerap bertanya tentang cita-cita jika sudah dewasa. Dan, jawabannya sungguh bervariatif, mulai dari pilot, polisi, tentara hingga guru sendiri.
Semua itu tercetus begitu saja, dan tidak jarang pula hanya kata-kata untuk menghentikan pertanyaan sang guru tersebut. Namun, yakinlah, ada pula sebagian yang berkeinginan tinggi untuk mewujudkan mimpinya.
Entah, ia menyebutkan ingin menjadi guru atau bahkan polwan, kala masih kecil dulu. Akan tetapi, setelah beranjak dewasa kini, dirinya mantap berazam ingin menjadi pengajar Alqur'an.
Ia adalah Herlin Musliani, putri pertama dari pasangan Bapak Hatlis dan Ibu Hesnawati. Keinginannya untuk melihat dan mendengar masyarakat Indonesia dapat mengaji dengan benar sesuai hukum bacaan, menjadi alasannya.
"Saya mempunyai keinginan agar semua orang dapat menghafal Alqur'an. Mengaji sesuai tahsin dan tajwid yang benar," ucap Dara asal Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau ini.
Dalam perjuangannya itu, Herlin semakin mendapatkan jalur yang searah dengan impiannya. Pasalnya, Maret 2016 ini dirinya resmi bergabung dengan Qur'an Call sebagai Qur'an Officer.
Ya, program dari PPPA Daarul Qur'an yang memberikan kemudahan kepada jamaah dengan layanan belajar Alqur'an melalui telephone. Apalagi, satu hal membuat program ini semakin menjadi sasaran pencari ilmu adalah bebas biaya, alias gratis.
"Alhamdulillah, tepat sekali saya bergabung dengan Qur'an Call, dapat mengajar orang-orang yang belajar Alqur'an," terangnya.
Selama hampir setengah tahun ini, dirinya telah bergabung dan berjuang membumikan Alqur'an bersama PPPA Daarul Qur'an. Tak sedikit kisah-kisah uniknya selama melayani jamaah.
Hingga kini Qur'an Call telah memiliki puluhan ribu jamaah, kakak dari Hafizon Ramadhan dan Hisfa Nurrahim ini makin istiqamah mengabdikan dirinya untuk Alqur'an. Bersama puluhan Qur'an Officer lainnya, ia dakwahkan Alqur'an dari timur hingga ujung barat Indonesia.
Kesahajaannya, membuat rekan-rekan seperjuangannya menaruh rasa kagum kepadanya. Di mata mereka, Herlin adalah sosok yang sopan dan tawadhu.
Kini, dirinya tengah mengambil konsentrasi untuk murajaah hafalan 30 Juznya. Benar, ia adalah seorang Hafizhah. Sejak masa Aliyah dulu, Herlin sudah memulai menghafal Alqur'an.
Walaupun menurut pengakuannya, hal itu berawal dari ketidak sengajaan. "Saat kelas XI Aliyah, saya mengikuti extrakulikuler Tilawah Alqur'an di sekolah. Awalnya, tidak mengetahui kalau ada pendidikan Tahfizh juga. Tapi setelah dijalani, ya sudah, sekalian menghafal," ucapnya.
Kepiawaiannya dalam seni membaca Alqur'an, membuat wanita kelahiran September 1994 ini kerap mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) diberbagai event. Bahkan, kiprahnya hingaa ke kancah nasional, mewakili Provinsi Riau 2013 lalu.
Herlin menjelaskan, niatnya menghafal Alqur'an berawal dari MTQ itu. Namun, niat itu kian berubah menjadi ibadah seutuhnya. Serta, memberikan hadiah terbaik kepada orang tuanya berupa mahkota di syurga nanti.
Namun, mahkota dunia pun telah ia berikan kepada orang tua dan keuluarganya. Hal itu terjadi pada 27 Agustus kemarin, ketika ia mendapat predikat lulusan terbaik Institut Ilmu Alqur'an (IIQ), Jakarta. Dengan IPK 3,65, ia menjadi nomor satu mengalahkan para pesaingnya yang berasal dari berbagai daerah.
Selama empat tahun mendalami ilmu agama di sana, ia mendapat hal yang menjadi impian semua pelajar. Hal itu bertambah indah lagi karena Allah memberikannya jalan untuk mengarungi lautan ilmu lebih luas lagi. Lewat beasiswa S2 di IIQ ini, yang ditawarkan oleh pihak kampusnya.
"Alhamdulillah, kesempatan itu wajib saya ambil," tegasnya.
Dengan segenap ilmu yang ia miliki, Herlin berazam untuk membangkitkan Islam melalui Alqur'an. Bersama PPPA Daarul Qur'an, dirinya siap membangun Indonesia dengan Alqur'an.
