Pemandangan malam jalanan Bogor-Tanggerang begitu indah. Dihiasi dengan para pria berbaju koko dan wanita mengenakan mukena yang sedang menunaikan ibadah tarawih di masjid-masjid sekitaran jalanan. Membuat, tim Mobile Quran semakin bahagia, dalam perjalanan pulang membawa tawa bahagia anak-anak.
Kembali mengenang, beberapa jam yang menjelang berbuka. Tim MoQu menjalankan aksi dakwah Qur’annya di hadapan puluhan siswa-siswi SMP IT Permata Madani, beberapa hari lalu. Sekolah ini berlokasi di Jl Pendidikan Bukita Dago, Desa Gunung Sindur, Bogor.
Bersama tim pendongeng, dakwah dikemas sedemikian rupa. Sehingga, membuat anak-anak khidmat menyimak dan tetap ceria.
Lakon yang lucu dan bersahaja, membuat pesan moral dalam cerita membekas dihati para pelajar. Baik yang kelas tujuh, delapan dan sembilan.
Hikmah yang diperoleh adalah, jika kita menyayangi dan mencintai orang tua kita, tidak perlu memberikan hadiah berupa barang-barang berharga. Cukuplah dengan menjadi anak yang shaleh, rajin belajar, rajin shalat, membaca serta menghafalkan Alqur’an.
Anak-anak semakin terhibur, kala pendongeng memulai atraksi sulapnya. Ialah Idam Badru, salah seorang pelajar kelas tujuh yang mendapatkan kesempatan untuk maju ke depan dan menyaksikan atraksi sulap itu dari dekat. Alih-alih mengira mendapat uang sebesar 50 ribu rupiah, ternyata ia mendapatkan sebuah buku.
Tidak hanya itu, setelah atraksi sulap, tim pun membekali para siswa dari sekolah yang berdiri sejak tiga tahun silam itu dengan hafalan surat Al-Hadid.
Dalam kurun waktu 5 menit, anak-anak mampu menghafal tiga ayat yang ditalaqi salah seorang dari tim MoQu. Tak hanya itu, anak-anak lainnya pun diajak maju ke depan untuk mendawamkan hafalannya.
Jesika Azizah, Bintang Abdillah dan Oyi yang masing-masing mendapatkan apresiasi berupa sebuah Alqur’an. Karena, berani ujug gigi mendawamkan hafalannya di hadapan teman-teman lainnya.
“MoQu merupakan program yang sangat bagus sekali. Terutama isi cerita yang disampaikan," ujar Kepala Sekolah, Etin Kartini.
Mengingat, lanjut ia, anak-anak cenderung bosan dengan ceramah yang monoton. Alhamdulillah, agenda ini pas untuk anak-anak.
Wanita yang akrab disapa ustadzah Entin ini mengungkapkan, keinginanya untuk mengundang tim MoQu memang sudah sejak lama. Namun, karena siswanya yang masih belum banyak, keinginan itu tertunda dan akhirnya bisa terwujud hari ini.
“Momen ini juga pas sekali, karena bertepatan dengan penutupan pesantren kilat yang diadakan sejak Senin lalu,” ujarnya.
Agenda MoQu kali ini ditutup dengan acara buka bersama seluruh guru-guru yang hadir, orang tua dan seluruh siswa. Kini, tim MoQu pun bersiap untuk menjelajahi negeri untuk menyampaikan dakwah Qur’annya ke seluruh penerus bangsa.
