.jpg)
Sedekah tak lagi sebuah amalan sederhana yang dilakukan perorangan saja. Tapi, kini telah menjadi gerakan besar yang dilakukan oleh banyak orang, komunitas, instansi pemerintahan bahkan perusahaan.
Tak hanya itu, gerakan sedekah pun telah menjadi sebuah habit yang rutin dilaksanakan oleh beberapa perusahaan. Salah satunya, saat terselenggaranya Gerakan Sedekah Nasional yang jatuh setiap 27 April. Alhamdulillah, gerakan yang dipelopori Dewan Pembina Daarul Qur'an ustad Yusuf Mansur dan owner Waroeng Group Jody Sroto Suseno ini, kembali hadir tahun ini.
Gerakan yang memasuki tahun ke enamnya ini terselenggara di seluruh bagian Yayasan Daarul Qur'an Nusantara (YDQN). Termasuk di dalamnya kantor pusat dan daerah PPPA Daarul Qur'an. Tak tertinggal pula ratusan perusahaan yang turut serta di dalamnya dan para karyawannya.
Di Tanggerang, gerakan ini disambut antusias oleh ratusan karyawan, ustad, ustadzah, assatidz YDQN, serta ribuan santri Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an dan ratusan siswa/i SD Idaad Shiqor atau pun Daqu School. Seperti yang terlihat di lingkungan kantor pusat PPPA Daarul Qur'an, ratusan orang telah berkumpul membawa sedekah terbaik mereka masing-masing.
Mereka adalah Pimpinan, karyawan, customer service, office boy, hingga security. Muda, tua, single, berkeluarga, maupun yang telah beranak cucu, berbaris mengantri giliran. Bukan, untuk pembagian sembako, melainkan mengantri untuk bersedekah.
Nampak, salah satu dari mereka membawa toples biskuit. Tapi, bukan biskuit, permen atau sejenisnya yang ada di dalam, melainkan logam recehan yang telah ditumpuk menjadi satu sesuai ukuran dan disolasi dengan rapi. Asal cerita, logam-logam itu khusus disiapkan oleh salah seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, untuk disedekahkan.
Amanda Zafirah, gadis cilik pemilik toples yang dititpkan ibundanya, Dwi Kartika. "Alhamdulillah, putri saya sudah mulai belajar untuk peduli dengan bersedekah. Logam-logam ini, adalah uang jajan yang ia sisihkan sejak Ramadan tahun lalu," ungkap Dwi.
Sayangnya, gadis yang disapa akrab Manda ini tak bisa hadir ke lokasi, karena harus bersekolah. Ibunda dari putri yang baru kelas 1 ini berharap, agar putrinya diberikan kesehatan dan dilimpahkan rezeki yang berkah.
Di Cirebon, seorang siswi kelas 5 SD ikut serta menyedekahkan tabungannya selama berbulan-bulan. "Alhadmdulilla, sebanyak Rp.334.100 disedekahkan untuk mendukung program pembibitan penghafal Alqur'an," ujar Koordinator Program PPPA Daarul qur'an cabang Cirebon, Amir
