Laiknya sebuah pemadam kebakaran, Mobile Qur'an pantang pulang sebelum tebar senyuman. Bukan pula sembarang seyuman melainkan, senyuman para generasi Qur'ani.
Alhamdulillah, kemarin (10/2) Moqu menebar semangat menghafal Alqur'an di daerah Pandeglang, Banten. Satu dari sekian banyak lokasi yang masih minim fasilitas pendidikan dan fasilitas umum.
"Assatagfirllah, lubangnya gede, ada ditengah-tengah jalan lagi. Munudur gak nih," ujar Nayo, salah satu tim Mobile Qur'an.
"Bismillah saja, InsyaAllah bisa lewat," kata Anwar, tim pendongeng PPPA Daqu.
Tidak tepat waktu dan membuat anak-anak SDN Kiarajangkung menunggu, menjadi kegelisahan tersendiri. Mengingat, para guru telah memberitahu kedatangan Moqu kepada anak-anak. Sinyal komunikasi pun tidak bisa diandalkan.
Di bawah derasnya hujan hari itu, tim MoQu PPPA Daarul Qur'an berupaya agar kendaraan MoQu dapat melewati jalan penghubung, antara Kec Cibaliung dan Kec Cibitung itu. Setiap sisi ban diperhatikan satu per satu agar tidak ada yang terperosok ke dalam lubang.
Melihat, panjang lubang sekitar 3 m dengan dalam sekitar 50 cm. Ditambah, genangan air yang menutupi dasar lubang, membuat tim tidak dapat melihat apakah ada benda tajam atau tidak.
Tak hanya itu, Moqu juga harus melewati jalanan yang tidak rata, berlubang, berkelok-kelok hingga ada yang masih tanah.
"Dari Bismillah, Alfatihah hingga Sholawat, kita lafalkan. Berharap Allah memberikan keselamatan sampai tujuan," tutur Anwar.
Rasa syukur menyelimuti saat lokasi sudah dekat. Seketika, tim MoQu terperanjat kaget, melihat jembatan yang harus mereka lewati, terbuat dari kayu dan bambu yang dijadikan satu. Ditambah, sudah lapuk pula.
Dikhawatirkan, bukan tebar senyuman tapi tebar kesusahan. Diputuskan, aksi MoQu akan dialihkan di teras Balai Desa Kiarajangkung yang berfungsi pula sebagai Posyandu, di Kp Cikasap, Desa Kiarajangkung, Kec Cibitung, Pandeglang-Banten.
Alhamdulillah, ratusan anak-anak tetap antusias menyambut MoQu meskipun hujan-hujan. "Bahkan, terheran-heran ada mobil yang ada layar tv dan perpustakaan mini, hingga suara Pak Anwar mengalihkan perhatian mereka." kata Nayo.