Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Ini, Hadiah Untuk Bapak dan Ibu

04 June 2015
Image

“Barangsiapa yang membaca Al-Quran kemudian ia mempelajari dan mengamalkannya, maka kelak pada hari kiamat ia akan pakaikan mahkota dari cahaya, yang cahayanya seperti cahaya matahari. Dan, kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak di dapatkan di dunia. Lalu kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Lalu dijawab, “Karena kalian berdua telah mendidik anak kalian belajar Al-Quran.” (HR. Al-Hakim)

Hadits ini lah yang memotivasi kedua bersaudara Khairul Anam dan Syamsul Arifin untuk menghafalkan ayat-ayat Alquran hingga saat ini. Kini, kedua saudara itu berhasil mengkhatamkan hafalannya dan telah mengikuti ujian tahfidz 30 Juz yang digelar oleh PPPA Daqu, di Masjid al Mutaqqin, Bogor beberapa waktu lalu.

Khairul Anam, sang kakak mengakui, sudah empat tahun lama mereka menjadi santri tahfidz di Rumah Tahfidz Daarul Quran Ciseeng. Dalam jangka waktu itu pula mereka terus mengasah pribadi dan menghafal setiap ayat wahyu Allah SWT itu. Baik senang, sedih, jenuh hingga bosan, sudah mereka rasakan tetapi, keinginan untuk memberikan hadiah terindah untuk kedua orang tuanya lebih besar dibandikan rasa itu semua.

Diwaktu yang sama, kedua bersaudara ini mengujikan hafalan 30 juz yang dimilikinya. Sejak tiba hingga akhir ujian, keduanya tidak banyak berbicara bahkan lebih sering terdiam. Namun, kedua mata kakak adik itu nampak berbinar-binar.

Khairul Anam, sang kakak yang kini telah meranjak usia 21 tahun berkata,"Alhamdulillah, bisa menghafal hingga 30 juz. Sebelumnya, tidak yakin bisa mengkhatamkan hafalannya, karena tidak mudah untuk menghafal, apalagi banyak ayat-ayat yang sulit."

Tapi, lanjut ia, motivasi orang tua, adik dan guru di rumah tahfidz membuatnya terus berupaya untuk menghafal dan memelihara hafalannya. Khususnya, apabila mengingat pesan orang tuanya yang berkata 'menghafal Alquran, adalah amalan yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim.'

Diantara keduanya, nama Khairul yang pertama dipanggil oleh penguji. Ia berjalan dengan perlahan dan tenang menuju meja penguji. Namun, terlihat ia menghela nafas panjang sebelum mulai mendawam'kan hafalannya. Lantang suaranya, tartil lafalnya dan bergetar setiap diakhir ayat nya.

Bagi sebagian orang awam yang mendengar, pasti akan menikmati setiap ayat yang di dawam'kannya. Bahkan, kemungkinan tak ada yang akan menyangka, jika yang memdawam'kannya adalah pemuda yang mampu menghafal 30 juz hanya dalam kurun waktu empat tahun. Padahal, ia memulainya dengan terbata-bata membaca Alqur'an empat tahun yang lalu.

Semangat sang adik Syamsul Arifin, tak kalah dengan kakaknya. Ia sudah termotivasi menghafal Alqur'an sejak pertama kali mendengar hadist di atas. Menurutnya, hanya itu yang dapat diberikan dan diupayakan olehnya saat ini.

"Sejak pertama kali mendengar hadist Rasulullah tentang kemuliaan para penghafal Alqur'an dan kedua orang tuanya, sudah timbul hasrat untuk menjadi penghafal Alquran," tuturnya usai melaksanakan ujian tahfidz 30 juz.

Saat itu pula, memberikan hadiah yang tidak ada di dunia untuk kedua orang tuanya menjadi hadiah yang sangat ingin ia berikan. Diawali dengan kakaknya bergabung di rumah tahfidz, ia pun menyusul untuk berjuang meraih impian itu.

Perawakannya sederhana, santun dan selalu berbicara dengan perlahan dan pelan. Namun, serupa dengan kakaknya, suaranya akan berbeda ketika ia mendawam'kan hafalannya, tegas, tartil dan jelas.

Arifin berharap, ia dan kakaknya dapat memelihara hafalan dan menjadi anak yang dapat membanggakan orang tua di dunia maupun di akhirat. Dalam hatinya pun, pemuda yang baru lulusan MTS ini berkeinginan untuk bisa melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. Mengingat, kakaknya hanya mampu sampai lulusan SMP karena memiliki keterbatasan biaya.

"Setidaknya, saya ingin membanggakan orang tua dengan menjadi orang yang bermanfaat. Tapi, jika tidak, cukup lah hafalan kami jadi hadiah untuk bapak dan ibu." tutupnya.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda