Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Pantang Kuliah Sebelum Hafal 30 Juz

21 May 2015
Image

Meneruskan kuliah setelah lulus pendidikan menengah adalah salah satu tujuan bagi sebagian besar pemuda. Tapi, lain halnya dengan seorang pemudi kelahiran Lampung yang baru saja lulus sekolah menengah.

Lala Kinanti memutuskan untuk tidak mengambil kuliah dahulu. Tapi, memantapkan hati untuk menghatamkan hafalan Alquran hingga 30 juz. Tentu saja, hal ini telah dipikirkannya dengan matang.

"Saya belum ada keinginan untuk meneruskan ke perguruan tinggi, sebelum saya bisa hafal 30 juz," ujarnya. Pada usianya yang ke 19 ini, ia telah berhasil menghafalkan Alquran hingga 15 juz.

Saat ini pun, Jumat (15/5) ia tengah mengikuti ujian tahfidz nasional 10 juz di rumah tahfidz daerah Lampung Pesawaran, binaan Program Pembibitan Penghafal Alquran Darul Quran (PPPA Daqu). Lala adalah satu dari dari 10 peserta yang mengiuti ujian tahfidz nasional yang diselenggarakan oleh PPPA Daqu, di rumah tahfidz putri itu.

Ia mengakui, butuh keinginan besar untuk menjaga keistiqomahannya dalam menghafal Alquran. Sejak matahari belum memunculkan diri hingga bersembunyi lagi, ia harus selalu bercengkrama dengan Alquran. Seperti yang saat ini ia lalui, sejak pukul 08.00 WIB pagi, ia sudah memulai ujian tahfidz hidup dan hingga pukul 13.30 WIB pun, masih belum usai.

Wajar saja, ia mengikuti ujian tahfidz 10 juz yang mendawamkan seluruh hafalannya, ayat per ayat, juz per juz. Bahkan, tartil dan makhrojnya pun tak luput dari perhatian lafalnya. "Ujiannya cukup buat deg-degan tetapi, Alhamdulillah bisa berjalan dengan baik. Meskipun, tadi sempat ada yang tertukar-tukar."

Putri pertama dari tiga bersaudara ini mengatakan, ia sangat bersyukur dapat mengikuti ujian tahfidz yang diadakan oleh PPPA Daqu. Menurutnya, ujian ini memberikan ia dan teman-teman seperjuangannya motivasi lebih untuk terus meningkatkan hafalan Alqurannya.

Langkahnya selama ini dalam menghafalkan Alquran tak luput dari dukungan keluarga dan teman-teman di rumah tahfidz. Tapi, lanjut ia, tanpa satu hal yang rutin dilaksanakannya itu, mungkin saja dukungan akan kalah dengan kejenuhan dalam menghafal Alquran.

"Sholat Tahajud, berdoa dan meminta kepada Allah agar dipermudahkan hafalannya. Alhamdulillah, hal itu yang terus saja mendorong saya untuk terus menghafal Alquran," jelasnya.

Bahkan, keteguhannya dalam menghafal Alquran hingga 30 juz mengalahkan keinginanannya untuk menjajakan diri di perguruan tinggi. Ketika masuk perguruan tinggi pun tiba, ia tetap tak ingin jauh dari kemesraannya dengan bait-bait wahyu Allah SWT itu.

Tak adanya gadget yang dizinkan untuk dipegang selama menghafalkan Alquran, membuat kesehariannya selalu mesra dengan Alquran. Tidak ada hari tanpa Alquran dan tiada waktu tanpa menghafalkan wahyu-Nya. Lala pun tak pusing dan sibuk mencari perguruan tinggi yang diinginkannya.

"Saya masih belum tahu akan melanjutkan ke perguruan tinggi mana. Karena, saat ini yang terpikirkan hanya hafalan hingga 30 juz, melancarkannya dan menjaga hafalan," tuturnya.

Pengurus Rumah Tahfidz Lampung Pesawaran, Ahmad Ilyas mengatakan, pelaksanaan ujian tahfidz nasional yang diselenggarakan tahun ini benar-benar disambut baik oleh para peserta tahfidz.

"Alhamdulillah, adanya ujian ini memberikan semangat tersendiri untuk para peserta tahfidz. Mereka dapat mengetahui bagaimana kualitas hafalan mereka selama ini," tuturnya.

Ia melanjutkan, hari ini adalah hari pertama pelaksanaan ujian tahfidz, ditargetkan akan selesai pada Sabtu (16/5). Meskipun begitu, antusiasme 10 peserta tidak kalah dengan ribuan peserta lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Para peserta mendawamkan hafalnya dengan perlahan dan tartil. Panjang pendek hingga makhrajnya dilafalkan oleh para peserta dengan hati-hati. Hingga saat ini, lanjut ia, belum ada peserta yang mengalami pengoreksian yang banyak atau diharuskan mengikuti ujian ulang.

Ia menyebutkan, peserta yang mengikuti ujian tahfidz di rumah tafidz itu ada 10 orang. Diantarannya ada satu orang SD dan tiga orang SMP yang ujian lima juz, sedangkan sisanya yang terdiri dari tiga orang siswa SMP, dua orang siswa SMA dan satu orang yang telah lulus SMA mengikuti ujian tahfidz 10 juz.

Mayoritas para peserta adalah siswa homeschooling, sehingga para peserta tahfidz memiliki waktu yang lebih untuk menghafalkan Alquran.

 



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda