''Alhamdulillah sekali saya bisa lulus,'' ucap Zaki, yang mengaku sempat pesimis demi melihat kemampuan para peserta lain. Terlebih sistem seleksi ini berlapis-lapis. ‘’Kami sekeluarga sempat merasa nervous,'' ujar Zaki smabil tersenyum. Ia menambahkan, ''Saya merasa bahagia meski yang lulus hanya saya, ini semua doa dari keluarga hingga saya bisa mendapatkan umroh para penghafal Qur'an dari PPPA Daqu.
’’ Zaki berjanji, umohnya insyallah tidak akan disia-siakan. ‘’Meskipun saya belum pernah keluar negeri, kesempatan ini akan saya siapkan untuk memperjuangkan bisa beasiswa kuliah di Mekah ataupun Madinah,’’ beber Zaki yang sudah hafal 30 Juz Qur’an. Dengan usia yang masih cukup muda dan juga potensi yang dimilikinya, Zaki optimis untuk mewujudkan harapan dan impian tersebut.
Alhamdulillah, saat berada di Madinah dalam rangkaian perjalanan umrohnya, Zaki dipertemukan dengan ''mantan'' murid bapaknya yang sedang studi di sana. Kerabat itu pun mengajaknya untuk mendaftar dan mengikuti seleksi hari itu juga di Universitas Islam Madinah.
‘’Mudah-mudahan saya lulus lagi. Untuk itu, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada donatur PPPA Daqu yang telah memberangkatkan saya dan teman-teman Pengahafal Qur'an lainnya,’’ kata Zaki. Sungguh, ia menambahkan, baginya ini bukan sekadar umroh biasa.
‘’Buat saya ini bukan umroh biasa tapi luar biasa. Semoga pahala dan keberkahannya pun menyirami para donatur sekeluarga.’’ (dar)
Â
Â