Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Sohim dan Impian Jembatan Baru

24 March 2015
Image

Sohim (35) warga Desa Ciseureheun, Pandeglang, Banten, begitu bersemangat ketika mendengar jembatan di desanya yang menjadi penghubung dengan dua desa di seberang akan dibangun kembali. Sudah lama ia dan warga desa lainnya membayangkan memiliki jembatan yang bagus didesanya.

Dulu jembatan yang melintasi sungai Ciseureheun berdiri kokoh dengan konstruksi dari batu kali. Jembatan dibangun pada tahun 80-an. Namun seiring perjalanan waktu ditambah derasnya arus sungai membuat konstruksi jembatan terus terkikis. Hingga pada saat banjir besar jembatan benar-benar rusak dan tidak bisa digunakan kembali.

“Kita bukannya tak ingin memperbaiki kembali. Tapi, dengan kondisi ekonomi warga yang terbatas membuat kita hanya dapat membangun jembatan sementara dengan bambu” ujar Sohim.

Praktis sejak tahun 90-an warga harus melintas di atas jembatan yang terbuat dari batang bambu. Beberapa kali jembatan diganti akibat kondisi bambu yang membusuk. Beban yang bisa melintas di jembatan pun terbatas. Warga kerap harus bergantian. Ada bunyi-bunyi yang membuat khawatir jika sepeda motor melintas diatas jembatan tersebut.

“Saya kurang paham mengapa pemerintah daerah belum memperbaiki kembali jembatan ini padahal jembatan ini memiliki peran vital dalam lalu lintas warga” ujar pria yang sehari-hari bekerja di toko bahan bangunan ini.

“Yang sedih jika banjir tiba jembatan ini tidak bisa dilintasi dan otomatis anak-anak pada libur sekolah dan para orang tua terganggu kerjanya” tambah Sohim.

Mimpi memiliki jembatan yang bagus, tambah Sohim, bukan hanya menjadi miliknya tetapi juga seluruh warga desa lainnya.

Awalnya ia setengah tidak percaya saat mendengar ada lembaga bernama PPPA Daarul Quran akan kembali membangun jembatan ini. Bahkan dengan konstruksi yang lebih bagus.

“Jujur awalnya ragu. Pemerintah aja butuh waktu lama untuk membangun kembali” ujarnya tersenyum.

Namun, saat tim pembangunan jembatan datang keraguan Sohim hilang. Ia bahkan rela meluangkan waktunya untuk ikut bergotong royong merubuhkan jembatan yang lama dan membuat bronjong untuk pondasi jembatan yang baru.

“Semoga jembatan baru ini akan semakin memudahkan langkah kami dalam segala aktivitas” ujar Sohim tersenyum.

 



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda