‘’Ini ember sedekah anak-anak yang dikumpulkan sejak 3 hari yang lalu untuk dititipkan ke PPPA Daarul Qur’an,’’ jelas Ustadzah Marni dan Dessy, pembimbing para santri TPA Akhlakul Karimah.
Uang receh dalam ember itu berjumlah Rp 218.000. Berasal dari uang jajan anak-anak yang disisihkan untuk disedekahkan. ‘’Oh, alhamdulillah, luar biasa, kecil-kecil sudah pandai bersedekah,’’ sambut Kak Thoyib, mentor Mobile Qur’an yang datang untuk menghibur anak-anak. Siang itu, selepas hujan deras, sekitar 50 santri TPA Akhlakul Karimah beserta sejumlah orangtuanya, bergembira bersama Mobile Qur’an.
Dengan bahasa verbal dan body language yang kocak, Kak Thoyib memulai aksinya. Ia mengawali dengan suntikan motivasi dan ajakan kepada anak-anak untuk bersemangat mempelajari dan menghafal Al Qur’an. ‘’Lihat itu, mereka saja bisa, kalian pun harus bisa!’’ seru Kak Thoyib sambil mempertunjukkan video anak-anak Penghafal Al Qur’an yang berusia 5-10 tahun.
Selain bercerita, Kak Thoyib juga memberikan permainan dan hadiah. Hadiahnya berupa VCD, buku, dan alat tulis. Anak-anak semakin gembira dengan menyaksikan film pendidikan anak berbasis Qur’an.
Beberapa di antara mereka berebut memasuki mobil Moqu yang dilengkapi perpustakaan audio-visual termasuk internet on-line. Salah satu pesan Kak Thoyib adalah selalu berbuat lebih baik dari waktu ke waktu. ‘’Misalnya, jika kita melewati orang lain harus dengan sikap yang baik. Misalnya sambil mengatakan ‘permisi’ atau ‘maaf’ dan sebagainya. Badan sedikit bungkukan sebagai pertanda kita sopan kepada yang lebih tua ya,’’ tuturnya, disambut koor ‘’Yaaaa.’’
Tiba-tiba, seorang wali murid melenggang di hadapan anak-anak dan Kak Thoyib. Spontan para bocah berseru: ‘’Ayo yang sopan Bu. Bilang permisi dulu.’’ Maka Kak Thoyib berusaha menghibur ibu yang tampak malu itu.
