Kini bagi masyarakat Bandung yang menginginkan pengajar Al-Qur’an, baik untuk korporasi maupun perorangan di rumahnya, boleh bergembira. Pasalnya, kini PPPA Daarul Qur’an cabang Bandung memiliki program Hafidz Mengajar. Asyiknya, program ini tersedia secara cuma-cuma alias gratis. Sehingga kesan bahwa mau mengaji harus bayar, bisa dihapuskan dari benak masyarakat kebanyakan.
Hafidz Mengajar adalah program PPPA Daarul Qur’an di bidang pendidikan dan dakwah. Program ini bertujuan agar semua lapisan masyarakat Muslim di Bandung, dari lapisan bawah sampai atas bisa belajar Al-Qur’an dengan mudah. Layanan pengajaran Al-Qur’an gratis ini, dilakoni oleh para penghafal Al-Qur’an yang direkrut oleh PPPA Daarul Qur’an.
Sejauh ini, program tersebut telah merambah ke beberapa perumahan di Bandung untuk pengajaran privat, selain itu juga merambah ke beberapa korporasi agar karyawannya mau belajar Al-Qur’an. Misalnya di PT. Mutif, perusahaan produsen kaos untuk muslimah, setiap pekannya saja para karyawannya mampu menghafal satu surah panjang seperti Annaba’ atau Annazi’at.
Untuk bisa menggunakan jasa Hafidz Mengajar ini, baik untuk perorangan maupun korporasi, bisa menghubungi atau mendatangi kantor PPPA Daarul Qur’an cabang Jawa Barat yang terletak di Jl. PU Pengairan No. 8 Cipamokolan. Program yang telah dilaksanakan semenjak Maret kemarin hingga sekarang ini telah memiliki sedikitnya tujuh orang pengajar. Tiga diantaranya telah hafal 30 Juz dari Al-Qur’an, sisanya telah menghafal 5-20 Juz Al-Qur’an.
Materi yang diberikan oleh para pengajar tergantung kebutuhan dari peserta didik yang akan diajar. Dari baca tulis Al-Qur’an hingga menghafal Al-Qur’an, sebagai tambahan ada juga sesi konseling masalah agama, sehingga para pengajar di Hafidz Mengajar ini haruslah memiliki kompetensi ilmu agama yang mumpuni.
Sebagai timbal balik kepada para pengajar yang mau mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk mengajar ini, PPPA Daarul Qur’an memberikan mereka beasiswa. Karenanya untuk tenaga pengajar di program ini melalui seleksi yang cukup ketat, selain hafalan Al-Qur’an, kompetensi di bidang ilmu agama dan kemampuan untuk mengajar menjadi pertimbangan.
Harapan dan rencana ke depannya, program pengajaran Al-Qur’an secara gratis ini bisa merambah ke kalangan ekonomi kelas bawah yang tidak mampu untuk membayar guru ngaji. Sehingga para pemulung, tukang ojek, anak-anak jalanan bisa lebih dekat dengan Al-Qur’an.