Sabtu, (13/9) siang cuaca sedang panas-panasnya di wilayah Jakarta Timur termasuk di Asrama Batalion Siliwangi, RT 09 / RW 10, Cililitan. Warga banyak yang beraktifitas di dalam rumah. Ada yang asyik menonton televisi ada juga yang sedang memejamkan matanya. Mereka menunggu hari berganti malam.
Namun tiba-tiba suasana sepi tersebut diramaikan oleh teriakan warga.
“Api… Api…” ujar warga ramai-ramai. “Kebakaran… Kebakaran…” bunyi suara lainnya.
Lalu seperti ada komando, warga pun berlarian ke luar rumah. mereka memasmtikan benarkan teriakan warga tersebut. Tak lama kepanikan pun terjadi. Ada raungan tangis. Ada warga yang sibuk menyelamatkan apa yang bisa dibawa. Ada yang berusaha menghubungi pemadam kebakaran dan ada yang berusaha memadamkan dengan fasilitas seadanya.
“Semua serba cepat terjadi, mas. Api dengan cepat menyebar dan menghanguskan 150 rumah warga disini” ujar Joni salah satu warga di sela-sela pembagian paket kebutuhan pokok oleh tim Santri Siaga Bencana (SIGAB) Daarul Qur’an, Selasa (16/9).
Ia pun menambahkan api berasal dari salah satu rumah warga di Rt 9/10. Meski sampai kini belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun ramai isu menyebut api berasal dari kompor gas.
Meski 22 mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan namun banyaknya bangunan yang terbuat dari kayu serta angin yang kencang saat itu membuat ratusan KK keluarga harus kehilangan tempat tinggalnya.
Selalu saja ada kejadian istimewa dalam suatu musibah. Termasuk saat kebakaran di Asrama Siliwangi tersebut. Masjid Imanuddin yang terletak di tengah pemukiman warga lolos dari amukan si jago merah, padahal rumah di depan dan belakangnya habis di amuk si jago merah.
“Ini semacam anugerah sekaligus pengingat dari Allah swt” ujar Muhammad Toha salah satu warga yang sudah tinggal dilokasi sejak tahun 70-an. Ia juga menceritakan ada beberapa warga yang menceritakan melihat asap tebal membumbung yang menyeruapi lafadz Allah swt.
Tidak lama setelah musibah kebakaran, bantuan pun berdatangan dari berbagai lembaga sosial salah satunya Daarul Qur’an lewat program SIGAB. Sebagai bantuan awal, Daarul Qur’an memberikan bantuan paket bagi warga berisi sabun, shampoo, sikat gigi, odol serta pakaian layak pakai.
“Alhamdulillah, bantuan banyak berdatangan. Terima kasih juga buat ustadz Yusuf Mansur dan kawan-kawan yang mau melihat dan membantu kami” ujar Toha.