Tampil dihadapan pejabat tinggi negara akan menjadi satu kebanggan tersendiri. Itulah yang dirasakan oleh para personel Marching Band Nadaqu dari Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an saat Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi penampilan mereka dalam acara peresmian tiga simbol perdamaian dunia, yaitu Patung Penjaga Perdamaian (peacekeeper), Gong Perdamaian dan Menara Bendera setinggi 150 meter di Kawasan IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/8).
“Ini bisa jadi skenario dari Allah swt, sebab dalam rundown acara yang kami terima tidak diberitahu bahwa Presiden SBY akan melakukan inspeksi” ujar Ade Kurniawan selaku pembina Marching Band NADAQU.
Presiden SBY, ujar Ade, pun menyempatkan untuk berhenti dan melihat penampilan para santri Daarul Qur’an tersebut lalu beliau mengucapkan terima kasih dan menanyakan dari mana grup Marching Band ini.
“Sempat kaget juga ketika beliau mau bertutur sapa dengan kami” ujar Ade.
Ade juga bersyukur para santri bisa tampil baik meski persiapan bisa dibilang singkat. Ia mengaku mendapat undangan pertama tanggal 8 Agustus 2014, namun kepastian grup Marching Band yang berdiri sejak tahun 2012 ini baru tanggal 11 Agustus 2014.
“Alhamdulilah, para santri bisa menampilkan yang terbaik. Kami membawakan empat lagu saat itu yakni Es lilin, Shalawat, Injit-injit semut dan Bendera Merah Putih”
Meski masih berumur muda namun sejumlah prestasi telah diraih oleh grup marching band ini. Salah satunya pada tahun 2013 mereka meraih juara dua dalam Grand Prix Marching Band yang memperebutkan Piala Menpora.
Marching band memang menjadi salah satu kegiatan ekstra kurikuler andalan di Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an. Di pesantren ini selain menghafal Al-Qur’an para santri juga ikut dikembangkan kemampuan bakat dan minatnya lewat sejumlah kegiatan ekstrakurikuler .