Sekilas tidak ada yang istimewa dari Asih Kusriana Wahdatin. Penampilan mahasiswi semester 4 di Fakultas Adab Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini seperti kebanyakan mahasiwi umumnya. Namun yang membedakan dengan kebanyakan rekan-rekannya ialah Asih selain sibuk kuliah ia juga sedang sibuk menghafal Qur’an.
“Aku ingin mendapatkan rahmat dan anugrah dari qur’an mas!!!” tandas gadis asli Pati ini saat ditanya Motivasinya menghafal Qur’an.
Asih menghafal Qur’an di Rumah Tahfidz Azkia. Ia bergabung saat memasuki awal semester tiga tepatnya tanggal 27 Juli 2013. Setiap harinya mulai jam 17.00 WIB, Asih bersama 24 mahasiswi lainnya sudah harus berada di rumah tahfidz untuk belajar menghafal Al-Qur’an.
Asih melakukan tersebut ditengah kesibukannya yang luar biasa. Karena selain kuliah Asih juga bekerja di tempat pencucian baju atau Laundry yang berjarak 1 KM dari Kampusnya. Di tempat pencucian baju ini ia mendapatkan rejekinya.
“Juga aku ingin Qur’an itu sebagai penolong kita semua baik di dunia ini maupun nanti di akhirat” imbuhnya dengan lantang. Begitu yakinnya Asih dengan Al-Qur’an ini membuat Alloh SWT ridha apapun yang ia kerjakan dan dimudahkan segala urusan dunianya termasuk dalam menghafal al-quran ini.
“Aku ingin mempelajari ilmu Qur’an dan mengamalkannya” tambah gadis berusia 21 tahun itu dengan semangat.
Berbekal keyaninan dan semangat itulah Asih kini berhasil memiliki hafalan 8 juz Al-Qur’an.
Rumah Tahfidz Tazkia atau Tahfidz Cendekia ini berjarak kurang lebih 1 kilometer ke arah selatan dari Balaikota Yogyakarta, atau tepatnya di Jl. Putra Bangsa No. 496 RT 19/04 Janturan UH IV Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta. Sistem yang diterapkan di rumah tahfidz ini adalah sistem kelas. Dimana ada 3 kelas, yaitu setiap kelas memiliki target hafalan yang sama. Untuk menambah hafalan lebih tinggi lagi dapat dilakukan di luar kelas tersebut. Target hafalan harian adalah 3 ayat. Dengan sistem yang jelas ini membuat Asih lebih fokus dan lebih terarah lagi.
Rumah Tahfidz yang di gawangi oleh pasangan suami istri, Muh. Handoko dan Aqidah Asri Suwarsi ini mendeklarasikan Rumah Tahfidznya sebagai salah satu Rumah Tahfidz Mahasiswi di Yogyakarta yang mana ada 4 Rumah Tahfidz Mahasiswi yaitu Tasnim Darussalam, Tazkia, TahfidzQU dan Al-Ilham.
“Saya ingin Rumah Tahfidz ini tidak hanya menghasilkan para penghafal qur’an tetapi juga para sarjana yang ahli dibidangnya. Sarjana dengan predikat Hafidz Qur’an. Berharap mengulang masa jaya keemasan Zaman Islam ketika itu” tukas Aqidah Asri Suwarsi, yang sehari-hari lebih dikenal dengan sebutan mbak Ida ini.
Oleh sebab itu di dalam pengajaran Rumah Tahfidz ini santri-santri Mahasiswi dibekali kajian Tahfidz, Tafsir, Hadist, Keuangan, dan seminggu sekali ada majelis taklim. Ditunjang dengan didikan ustad-ustad professional di bidangnya membuat Rumah Tahfidz ini benar-benar luar biasa dari segi mutu qurannya juga penguasaan ilmu agama serta ilmu dunianya.
