Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Dapur dan Ruang Makan buat Santri

07 July 2013
Image

‘’Alhamdulillah, jadi kami gak makan di emper mesjid lagi,’’ ujar Yuni, santri Pondok Pesantren Buya Hamka, Maninjau, Ahad (30/6). Siswi kelas 4 Madrasah Aliyah Swasta Buya Hamka asal Taileleu, Kepulauan Mentawai, itu senang mendengar kabar bahwa pesantren mulai membangun dapur dan ruang makan santri yang permanen.

Yuni salah satu dari 90-an santri Ponpes Buya Hamka. Bersama tujuh sohib sekampung halaman ia bertahan di pondok tatkala kawan-kawannya mudik liburan akhir tahun ajaran 2012-2013. Rejeki buat para remaja Mentawai itu, mereka jadi turut menyaksikan dimulainya pembangunan dapur dan ruang makan.

Di bawah terik mentari, Ahad lepas dzhuhur itu, pengurus yayasan, pengasuh pondok, asaatidz, asaatidzah, kru tukang dan wakil PPPA Daarul Qur’an, berhimpun untuk menyaksikan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan sarana pelengkap pondok.

‘’Bismillah, semoga sedekah bantuan PPPA Daarul Qur’an pimpinan Ustadz Yusuf Mansur ini menjadi catatan amal jariyah bagi beliau sekeluarga dan segenap pengurus serta jamaah PPPA Daarul Qur’an,’’ tutur Ketua Yayasan Ponpes Buya Hamka, Ustadz Bachtiar Bakar, sebelum meletakkan batu pertama di lahan pembangunan di samping asrama guru.

Ia berharap, Ponpes Buya Hamka dapat menjadi bagian dari ikhtiar mewujudkan dream Daarul Qur’an untuk mencetak pemimpin bangsa yang Qur’ani. ‘’Semoga dari sini, kelak terlahir kembali pemimpin-pemimpin bangsa yang Qur’ani, untuk membawa Indonesia menuju hari esok yang lebih baik,’’ lanjut Ustadz Bachtiar yang juga pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.

Ustadz mengingatkan, dari Ranah Minang dahulu terlahir Perdana Menteri pertama kita, DR Mohammad Natsir. Juga ulama besar Buya Hamka, serta para pahlawan nasional lainnya. ‘’Para santri dari sini kelak harus melanjutkan estafeta perjuangan mereka,’’ ujar Ustadz Bahctiar.

Direktur PPPA Daarul Qur’an, Tarmizi As Shidik, mengungkapkan, PPPA Daarul Qur’an sudah membantu Ponpes Buya Hamka sejak dalam penampungan darurat hingga sekarang ini.

Ponpes Buya Hamka didirikan di Batunanggai, Maninjau, Kec Tanjungsari, Kabupaten Agam, sejak awal 1990-an. Pesantren ini menampung santri dari keluarga dhuafa asal Agam, Mentawai, Medan, Jambi, dan lain-lain. Sebanyak 80% santri berasal dari keluarga dhuafa yang tak mampu membiayai keseharian mereka di pondok.

Sejak gempa mengguncang Sumatera Barat pada September 2009, pimpinan pondok Ustadz Zainul Arifin mengevakuasi warga Ponpes Buya Hamka ke Masjid Ummul Qurra Tanjungsari, sekitar 7 km dari lokasi ponpes. Seluruh warga Ponpes selamat, namun asrama santri putra beserta sebagian besar isinya, hancur terhantam longsoran bukit Maninjau yang diguncang gempa.

Selama di pengungsian, para ustadz, ustadzah, dan santri, tidur di dalam masjid. Keluarga ustadz menempati ruang belakang mihrab, sedangkan santri putri di sisi kanan ruang masjid dan santri putra di sisi kirinya.

Untuk melanjutkan kegiatan belajar-mengajar, para santri mukim yang berjumlah 96 anak kemudian dititipkan di MTs Muhammadiyah Sungai Batang, yang terletak sekitar 2 km dari Masjid Ummul Qurra.

Bersama lembaga ummat lainnya seperti LAZIS Dewan Da’wah, PPPA Daarul Qur’an turut membantu membiayai operasional pesantren ini di penampungan. Salah satunya, PPPA Daarul Qur’an menempatkan Ustadz Fuad Al Hafidz sebagai pengasuh program tahfidz Qur’an.

Semula, Ponpes Hamka akan direlokasi sementara ke komplek Masjid Syekh Amrullah, tak jauh dari makam kakek Buya Hamka. Namun, karena fasilitas tidak mencukupi, santri dan guru Ponpes Hamka kemudian dipindahkan ke kompleks MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) Kukuban, Tanjungsari.

Di sini, santri belajar pagi dan malam di ruang kelas MDA. Mereka bergantian dengan murid MDA yang masuk kelas sore hari. Guru dan santri Ponpes Hamka tinggal di barak-barak penampungan di sekitar masjid setempat.

Do’a dan ikhtiar segenap warga pesantren akhirnya dijawab dengan nashrullah. Dengan bantuan dari Saudi Arabia, Malaysia, dan pemirsa TV-One, kini kompleks Ponpes Buya Hamka terhampar megah di lahan seluas 2 hektar di Bukit Kubu Gadang, Kukuban.

Menurut Zainul Arifin, tahun ajaran ini Ponpes Buya Hamka sudah menerima 50-an santri baru dari daerah Agam, Riau,Medan, dan Mentawai. Dan mereka beruntung, nantinya dapat memasak di dapur serta makan di ruangan yang layak yang dibangunkan donatur PPPA Daarul Qur’an. (nurbowo)



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda