“Seger dan manis sayurnyaâ€, celetuk para santri tahfidz Pesantren Tahhfidz, Daarul Qur’an Ketapang. Malam itu, para santri seperti biasa makan malam usai sholat Isya. Tapi, menu kali ini agak beda, karena ada sayur yang dihidangkan. Sayur organik, dari hasil panen sayur perdana di lokasi Sedekah Sawah, Sukabumi.
“Lebih manis dan renyahâ€, bisik seorang asatidz yang gabung bersama para santri.
Dua pekan lalu, sayur organik di Pusat Pengembangan Pertanian Organik (PPPO) di panen perdana. Hasilnya, dibagi ke pesantren tahfidz dan sebagian rumah tahfidz. Sayuran sudah murni organik, tanpa pupuk pestisida.
Selanjutnya, khusus untuk sayur organik, akan produktif panen tiap satu bulan sekali. Selain untuk suplai kebutuhan dapur pesantren, juga akan masuk ke pengembangan bisnis.
“Permintaan dari masyarakat cukup tinggi pada sayur organik. Insya Allah, pada panen berikutnya hasilnya baru bisa kita pasrakan ke masyarakatâ€, terang Direktur Ekskutif PPPA Daarul Qur’an, Tarmizi.
Menurut Tarmizi, dengan hasil panen kali ini, ditambah panen padi organik yang dipanen pekan depan, Daarul Qr’an makin semangat mengembangkan program Sedekah Sawah.
“Makin luas lahan produktif yang kita punya, kesempatan menyehatkan Indonesia akan lebih mudah tercapaiâ€, tandas Tarmizi. (arsawening)