Peresmian yang digelar Senin malam lalu, di hadiri oleh Ust Abdul Aziz selaku asaatidsz Daarul Qur’an Jakarta. Rumah Tahfidz pertama ini merupakan wakaf ibu Ismail (72 tahun) yang mengaku termotivasi untuk sedekah rumah setelah mendengarkan tausiyah Ust. Yusuf Mansur di televisi.
Beliau mewakafkan rumah seluas 174 meter kepada PPPA daQu Malang untuk dijadikan Rumah Tahfidz. Saya sangat terkesan dengan ceramah-ceramah Ust Yusuf Mansur. Karena itu, saya mewakafkan rumah untuk dijadikan Rumah Tahfidz melalui PPPA DaQu Malang, kenang Ibu sembilan anak ini.
Manager Area PPPA DaQu malang, Hendra Irawan menjelaskan, Rumah Tahfidz ini merupakan program yang digagas oleh PPPA Daarul Qur’an. Program ini mengembangkan sentra-sentra tahfidz dilingkungan masyarakat. Selain itu, tidak perlu dana besar untuk mendirikan Rumah Tahfidz. Tidak perlu ribet untuk mendirikan Rumah Tahfidz, syaratnya cuma 3A yaitu Ada niat, Ada tempat atau Rumah, dan Ada santri. Ujar Hendra diiringi senyum. PPPA Daarul Qur’an secara nasional akan mengembangkan 1000 Rumah Tahfidz untuk mencetak seratus ribu penghafal Al-Qur’an sampai dengan tahun 2015 mendatang. Konsep Rumah Tahfidz menyederhanakan kegiatan belajar menghafal Al-Qur’an bagi siapa pun. Tidak harus rumah yang besar, asalkan rumahnya bisa untuk bernaung beberapa anak untuk menghafal Al-Qur’an 30 juz.
Tidak hanya menghafal Al-Qur’an, santri Rumah Tahfidz juga akan dilatih mengoperasikan computer. Kami mendapatkan bantuan operasional 14 unit computer. Computer itu digunakan untuk pelatihan computer gratis bagi anak-anak dhuafa berprestasi sekaligus beasiswa berprestasi, tambah Hendra.
Dalam sambutannya, Erwin selaku ketua RW mengungkapkan bahwa warga disini merasa ketiban berkah. Pasalnya untuk belajar mengaji sekarang jadi lebih dekat. Anak-anak tidak perlu lagi nyebrang ke desa tetangga karena sekarang sudah ada Rumah Tahfidz di wilayah kami, ujar Erwin tersenyum senang. (abi)
Â