Padahal prestasi Hilda, begitu dia akrab disapa, luar biasa. Siswi kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI) Yayasan Pendidikan Islam (Yapi) Gubug Rubuh, Desa Getas, Kecamatan Playen, Kab Gunungkidul, DIY, ini juara kelas paralel.
Dan yang lebih hebat lagi, putri dari Ngadirin dan Siti Umro’ah ini sudah menghafal 6 juz Al Qur’an. ‘’Hilda ini sebenarnya peserta Indonesia Menghafal yang kelebihan syarat. Syarat peserta kan sudah hafal Juz 30, sedangkan Hilda sudah hafal Juz 30 ditambah 5 Juz lainnya,’’ kata Kyai Ali Ihsan, pengasuh Rumah Tahfidz Yapi Gubug Rubuh, sambil tersenyum.
Kefasihan Hilda diakui Ustadz Nanang yang mengujinya dalam Wisuda Akbar Indonesia Menghafal 3 (IM3) yang diselenggarakan PPPA Daarul Qur’an di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Sabtu (19/5). ‘’Hafalan dan bacaan Hilda bagus, insya Allah dia akan gampang menuntaskan sampai 30 Juz,’’ ucap Ustadz Nanang Al Hafidz seperti ditirukan Kyai Ali.
Kyai Ali mengungkapkan, santri Yapi ada 46 orang, sebagian besar putri dan rata-rata dari keluarga dhuafa. ‘’Dari seluruh santri, saya seleksi 19 anak diantaranya yang memiliki potensi unggul seperti Hilda. Mereka dikelompokkan dalam satu kelas, untuk mengikuti program akselerasi atau percepatan,’’ tutur Kyai Ali.
Ia melanjutkan, kalau para santri lain menggunakan metode hafalan One Day One Ayat, maka siswa kelas akselerasi di-drill untuk menghafal lebih dari seayat dalam sehari.
‘’Hasilnya ya seperti Hilda ini,’’ katanya. Salah satu kunci sukses santri menghafal, imbuh Kyai Ali, adalah tidak kekenyangan. ‘’Para santri tidak boleh kekenyangan, karena selain membuat ngantuk juga konsumsi yang tersedia memang terbatas,’’ ucapnya setengah berkelakar. (bowo)