Assatidz dari Ma’had Utsmani itu kemudian menyampaikan sebuah hadits mengenai keutamaan menghafal Qur’an. ‘’Kelak di akhirat, ada manusia yang terperanjat karena kepalanya berhiaskan mahkota yang terbuat dari cahaya yang sinarnya lebih terang ketimbang cahaya mentari,’’ tutur Ustadz mengutip isi hadits.
Keterkejutan manusia tersebut dijawab oleh Allah SWT, ‘’Itu karena anakmu menghafal Al Qur’an.’’ Bagaimana mungkin, lanjut Ustadz Effendi, orang tersebut akan dimurkai Allah SWT dan dimasukkan ke neraka.
‘’Pastilah mereka diampuni dosa-dosanya dan dimasukkan ke dalam surga-Nya,’’ tandas Ustadz. Menurut Ustadz Effendi, menghafal Qur’an adalah pengabdian tertinggi seorang anak terhadap kedua orangtuanya (birrul walidain).
Selain itu, sedekah atas nama orangtua juga merupakan jalan bakti seorang anak kepada orangtua. Ustadz menyampaikan kandungan sebuah hadits, bahwa Rasulullah SAW membenarkan jika sedekah seorang anak atas nama orangtuanya, pahalanya akan ‘’sampai’’ kepada orangtuanya yang sudah di alam kubur.
Karena itu, kepada para peserta yang masih anak-anak atau masih sekolah, Ustadz menyerukan gerakan ‘’Sedekah Seribu Sehari’’.
Insya Allah dalam waktu sebulan, terhimpun pahala dari sedekah Rp 30 ribu untuk orangtua. ‘’Maukah kita bersedekah atas nama orangtua sehari Rp 1000?’’ Tanya Ustadz Effendi yang dijawab dengan koor bersemangat, ‘’Mauuu….’’
Selanjutnya, cara berbakti kepada orangtua yang sudah wafat adalah menyambungkan tali silaturahmi dengan kerabat almarhum dan almarhumah. ‘’Silaturahmi, insya Allah memperpanjang umur dan menambah rejeki,’’ kata Ustadz mengutip wasiat Rasulullah SAW.
Selain dari Jakarta dan sekitarnya, para peserta IMQ hari kedua sejak pagi sudah berduyun-duyun datang dari berbagai kota seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya.
Mereka datang menggunakan bus-bus yang bertuliskan ‘’Rombongan Indonesia Menyimak Qur’an’’ dan nama kota asal jamaah. (bowo)