Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Yuk, Simak Bacaan Al Qur’an Imam Haramain

16 February 2012
Image

Apa rahasianya?

Ternyata, ibu-ibu itu hampir setiap hari menyimak bacaan Surah Yasiin, minimal satu kali sehari. Maklumlah, selain di Al Azmy, mereka pun jadi jamaah di sejumlah majelis taklim lain. Di samping itu, setiap ada hajatan keluarga setempat, dipastikan ada sema’an Yasiin oleh majelis taklim.

Tak heran, bila tanpa belajar pun, banyak ibu Pondokmiri yang kini hafal Surah Yasiin di luar kepala.

Nah, mosok Anda kalah sama emak-emak?

‘’Karena itu, untuk semakin mengasah hafalan, mari kita ikuti Indonesia Menyimak,’’ ajak Darmawan Setiadi, General Manager Kampung Qur’an.

Darmawan menjelaskan, program PPPA Daqu ini mengajak rakyat Indonesia untuk menyimak bacaan Qur’an langsung dari lisan tokoh qiro’ah kelas dunia seperti Imam Masjid Haramaian.

‘’Acara ini insya Allah akan dipandu Usadz Yusuf Mansur dan Syaikh Ali Jabir, serta akan dihadiri tokoh-tokoh nasional dan para da’i dari berbagai ormas Islam,’’ terang Darmawan.

‘’Indonesia Menyimak’’ berlangsung secara maraton pada Jumat-Rabu, tanggal 16–21 Maret 2012. ‘’Peserta yang tidak bisa ikut full marathon, boleh juga  ikut di hari-hari pilihannya sendiri,’’ kata Darmawan.

Biayanya murah, hanya Rp 31.000/orang. Sebuah VCD UYM akan diberikan kepada setiap peserta.

Berlangsung sejak pukul 08.00 WIB sampai selesai, acara ini digelar di Masjid Agung At-Tin, TMII, Jakarta Timur.

Sementara itu Ustadz Yusuf Mansur mengingatkan betapa besar keutamaan menyimak bacaan Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat (7) Al A'raaf ayat 204:

"Dan bila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikanlah dengan tenang, agar kamu mendapat rahmat."

Suatu malam, Nabi Muhammad SAW terpesona menyimak bacaan Qur’an Abu Musa Al Asy'ari hingga tanpa terasa sampai jauh malam. Setiba beliau di rumah, Aisyah ra bertanya mengapa pulang sampai larut malam.

Jawab Rasul, ‘’Saya terpesona oleh kemerduan suara Abu Musa Al Asy'ari dalam membaca Al Qur'an, yang merdunya laksana suara Nabi Daud as.’’

Rekasi hati kiat saat mendengar lantunan Qur’an, jelas UYM, bisa menjadi indikasi keimanan kita.  Bagaimana keadaan orang Mukmin tatkala menyimak alunan merdu bacaan Al Qur'an?

"Sungguh, orang-orang yang beriman itu hanyalah mereka yang bila disebut (nama) Allah gemetarlah hati mereka, dan bila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Nya bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Rabb lah mereka bertawakkal" (QS Al Anfaal [8]: 2).

Bahkan, bacaan Qur'an pada masa Rasulullah sangat berpengaruh pada hati orang-orang kafir yang menyimaknya, seperti Al Walid bin Al Mughirah. Setelah diam-diam menyimaknya dari bacaan umat Muhammad SAW, sastrawan terkemuka Quraisy ini sampai pada kesimpulan bahwa Al Qur’an memang bukan ciptaan manusia.

Melukiskan kedigdayaan Qur’an, Al Mughirah seperti dikutip dari Sirah Ibnu Hisyam menyatakan:

”Sungguh kami telah mengenal seluruh syair…yang ringkas maupun yang panjang, namun dia (Al Qur`an) bukanlah syair…Sungguh kami telah menyaksikan tukang-tukang sihir dengan sihir mereka, namun dia (Al Qur`an)  bukanlah hembusan-hembusan dan buhul-buhul tali yang mereka gunakan untuk menyihir…Demi Allah, ucapannya sungguh manis, akarnya benar-benar subur dan cabangnya benar-benar berbuah.”



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda