Penerapan konsep zero-wasting itu menunjukkan, peternakan yang dikembangkan Pondok Pesantren Al Hidayah pimpinan Ustadz Khoeruman tersebut patut dijadikan teladan.
Karena itulah, Direktur Eksekutif PPPA Daqu, Tarmizi, tak ragu untuk menjadikan Al Hidayah sebagai mitra program. Baik dalam pengembangan Rumah Tahfidz maupun program pendukungnya seperti Ekonomi Pesantren Produktif (Eksport), dan Qurban Istimewa (QUIS).
Untuk membekali pengelola Rumah Tahfidz dengan ilmu dan ketrampilan penggemukan kambing dan domba, pada 9-10 Juli lalu PPPA Daqu mengundang perwakilan 10 Rumah Tahfidz guna mengikuti pelatihan peternakan di Pesantren Al Hidayah Saung Balong, Majalengka, Jawa Barat. Peserta berasal dari Rumah Tahfidz Al Mumtaz, Nurul Quran, Kwasen, Sengon, Hidayatut Tholibin, Al Maarif, Nur Al Quran, dan Rumah Tahfidz Samparan. Rumah Tahfidz mereka berdomisili di Serang Banten, Indramayu, Majalengka, dan Tasikmalaya Jawa Barat. Juga Semarang, Jogjakarta, dan Klaten Jawa Tengah.
Selama dua hari penuh, para peserta menmdapat materi antara lain pengenalan bibit dengan kualitas terbaik (bibit unggul), tatalaksana kandang, tatalaksana pakan, penyakit, dan pengobatan alami, serta pembuatan pupuk kompos.
Selain melakukan diskusi, peserta juga melakukan kunjungan ke lokasi peternakan yang dikelola pesantren, sekaligus melakukan praktek pembuatan pupuk kandang.
Peserta juga diberi pengetahuan dengan melihat langsung bagaimana kotoran hewan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan bakar gas dan juga untuk penerangan (listrik).
Peserta mengaku terbuka wawasannya bagaimana pengelolaan kawasan peternakan terpadu dengan konsep zero-wasting.
Pelatihan diakhiri dengan penjelasan kontrak karya yang akan dijalankan dalam program Ekspor PPPA Daarul Quran. Diharapkan dengan pelatihan ini, peserta mampu menerapkan teknis pemeliharaan yang lebih baik sehingga mampu menghasilkan ternak-ternak yang sehat dan gemuk sehingga siap untuk dipotong dalam program Qurban Istimewa PPPA Daarul Quran. (rano)