Dalam acara yang digelar di Balai Kartini, Jakarta Selatan, tersebut hadir Ustadz Yusuf Mansur beserta segenap jajaran pimpinan, pengurus, dan karyawan di lingkungan Yayasan Daarul Qur’an.
Diantaranya adalah Ketua Yayasan Daarul Qur’an Nusantara M Anwar Sani, Ketua Yayasan Daarul Qur’an Indonesia Ahmad Jameel, dan Direktur Ekskutif PPPA Daarul Qur’an Tarmizi Assidiq serta Dewan Syariah PPPA Daarul Qur’an KH Ahmad Kosasih.
Ratusan jamaah Daarul Qur’an, para donatur, simpul, walisantri, dan tetamu undangan dari Jadebotabek dan sekitarnya, turut berhimpun dalam Syawalan itu. Hajatan yang dipandu Trainer Kampung Qur’an Kupmin Rambe, diawali dengan pentas seni yang dibawakan para santri Daarul Qur’an.
Audiens juga menyaksikan penampilan Nasyid Ade Kurniawan, dan pemutaran trailer Program PPPA Daarul Qur’an yang siap menjadi saluran amal para dermawan. Stand-stand PPPA Daarul Qur’an pun siap melayani pengunjung.
Ustadz M Anwar Sani dalam sambutannya menyampaikan, alhamdulillah Daarul Qur’an sudah banyak mempersembahkan program yang menjembatani dan mempertemukan berbagai lapisan masyarakat dalam bingkai sedekah.
“Kami berharap program-program dan lembaga–lembaga yang dilahirkan Daarul Qur’an dapat memberikan manfaat untuk masyarakat banyak,†katanya. Ia menambahkan, “Mungkin masih banyak kekurangannya, tapi kami berharap semoga program dan lembaga yang kita bangun bermanfaat sebaik – baiknya untuk umat.
Maka melalui halal bi halal ini, kami segenap pengurus mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.†Dalam taushiyahnya, Ustadz Yusuf Mansur mengatakan, telah banyak sekali keajaiban yang didapatkan dari bersedekah. Bukan hanya untuk diri dan keluarganya, tapi juga bagi banyak orang.
Ustadz lalu mengajak jamaah untuk menjaga dan meningkatkan prestasi amal Ramadhan. “Saya kangen ngumpul-ngumpul kayak gini,†katanya dengan logat Betawi yang medok. “Sudah lama ya di Jakarta tidak ngumpul-ngumpul seperti ini.Alhamdulillah, kita hari ini bisa bertemu dan bertatap muka,†lanjutnya.
Ustadz juga mengajak jamaah agar halal bi halal habis Idul Fitri ini dijadikan momentum untuk saling berma’afan dan juga sebagai momentum peningkatan ibadah. Misalnya sholat malam, membaca Qur’an, dan bersedekah. “Saya tidak perlu cerita lagi bagaimana dashyatnya sedekah. Kita semua mungkin sudah mengalaminya sendiri,†ujar Ustadz.
Beliau mengatakan, kalau beramal sedekah jangan tanggung-tanggung. “Sedekah jangan ngitung-ngitung, bikin Allah kagum sama kita! Jangan beramal yang biasa-biasa saja,†katanya. Ustadz Yusuf lalu mengisahkan pengalaman pribadinya. Dulu, ada seorang temannya yang bernama Makmun, yang sedang terlilit utang.
Mendengar pengaduannya, Yusuf Mansur langsung menguras uang di kantongnya tanpa sisa, demi meringankan kesulitan si teman. “Alhamdulillah, Allah kemudian melipatgandakan rezeki kita,†katanya. Di akhir taushiyah, setelah menunjukkan maket Masjid Daarul Qur’an di Kampung Qur’an Ketapang, Tangerang, Ustadz Yusuf Mansur menantang jamaah untuk membiayai pembangunannya.
Nggak pakai lama, tantangan dijawab saat itu juga. Dengan spirit fastabiqul khoirot, jamaah yang berjumlah seribuan orang berlomba-lomba menyerahkan sedekahnya.
Dari yang sejuta, lima juta, puluhan juta, sampai ratusan juta seorang. Lelang Sedekah itulah yang membuat Asaatidz Daarul Qur’an terkagum.
“Saya benar-benar terharu melihat hadirin yang sangat bersemangat beramal sedekah nggak nanggung-nanggung dan nggak ngitung-ngitung. Semoga Allah SWT menerima amal mereka dan merealisasikan hajat hidup mereka,†ucap GM Pendidikan Ustadz Abdoel Rochimi. (des/mfi/kinank)
